Bantah Tuduh SBY Sebagai Dalang Demo, Mahfud MD: Tak Seorang Pun dari Kami Bilang Begitu

Mahfud MD membantah dirinya menuduh SBY sebagai dalang demo penolakan UU Cipta Kerja.

Editor: Imam Saputro
Kompas.com/Kristian Erdianto
Mahfud MD 

TRIBUNPALU.COM - Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menuduh Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai dalang dari aksi demo tolak UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh.

Seperti diketahui sebelumnya, SBY merasa bahwa dirinya kerap dituduh sebagai dalang sejumlah demo yang terjadi di tanah air.

Terbaru, SBY dan Partai Demokrat difitnah sebagai aktor atau dalang aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja, di mana sebelumnya juga dituduh sebagai pihak yang membiayai Aksi Bela Islam pada 4 November 2016.

Terkait tuduhan dalang aksi penolakan UU Cipta Kerja yang ramai di media sosial, SBY meminta pejabat negara untuk menyebut pihak yang menjadi dalang sebenarnya agar tidak menimbulkan kabar bohong di masyarakat.

Di kesempatan itu, SBY juga mengungkapkan fitnah yang ditujukan kepada dirinya pada empat tahun lalu, yakni dituduh sebagai pihak penggerak Aksi Bela Islam atau Aksi 411 pada 4 November 2016.

Baca juga: Soal UU Cipta Kerja, PDIP: Pemimpinnya Berasal dari Rakyat, UU yang Diciptakan Berpihak pada Rakyat

Baca juga: Curhat Kerap Dituduh Sebagai Dalang Demo, SBY: Sakit Hati Saya Pak Jokowi

Baca juga: SBY Buka Suara Soal UU Cipta Kerja: Kandungan UU Cipta Kerja Masih Banyak Masalah di Sana-sini

"Ini cerita klasik ini. Mereka ingin dapatkan kredit, tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu," papar SBY, dikutip dari Tribunnews.com.

"Saya tahu. Mengapa saya tahu? Karena ketika ada seseorang yang membawa berita itu kepada pemimpin kita, presiden kita, ada juga saksinya di situ yang kaget sekali dan belakangan setelah lewat prahara itu, dia menyampaikan kepada saya," sambung SBY.

Menurut SBY, seseorang yang memfitnah dirinya dihadapan Presiden, rupanya meminta bawahannya untuk melengkapi bukti-bukti keterlibatan SBY dalam aksi 411 dan tidak ketemu buktinya.

Setelah mendapatkan informasi ada yang fitnah dirinya dan tahu pelakunya, SBY mengaku langsung mendatangi Wiranto, yang saat itu menjabat sebagai Menko Polhukam.

Saat bertemu Wiranto, SBY menanyakan kebenaran kabar ada seseorang yang memfitnah dirinya dengan menyampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wiranto membenarkan.

Setelah bertemu Wiranto, SBY juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla pada saat itu, untuk menanyakan hal yang sama.

"Pak JK juga membenarkan. Tentu tidak etis kalau saya bertanya, Pak Jokowi percaya tidak ya dengan itu semua," ucap.

Selang beberapa bulan, SBY memiliki kesempatan bertemu Presiden Jokowi pada 2017, pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk mengklarifikasi informasi yang didapatnya.

Baca juga: Soroti Demo Tolak UU Cipta Kerja Berakhir Ricuh, Mahfud MD: Pastilah By Design, karena Polanya Sama

"Saya tanya, apakah benar ada berita seperti itu. Pak Jokowi dengan hati-hati menjawab pada waktu itu, ya saya kan tidak semudah itu Pak SBY percaya tetapi saya sudah mengerti kok semuanya," ujarnya.

"Lalu saya sampaikan. Ini perlu saya sampaikan kepada saudara-saudara saya, rakyat Indonesia, saya sampaikan kepada beliau presiden kita Pak Jokowi," papar SBY.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved