Fadli Zon dan Prabowo Subianto Beda Pandangan Soal UU Cipta Kerja, Pengamat Ungkap Alasannya

Pengesahan undang-undang sapu jagad ini pun berbuntut pada perbedaan pendapat di kalangan internal Partai Gerindra.

Istimewa via Wartakotalive.com
Fadli Zon dan Prabowo Subianto 

TRIBUNPALU.COM - Omnibus Law Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja yang diusulkan oleh pemerintah telah disahkan menjadi undang-undang oleh DPR RI melalui rapat paripurna, Senin (5/10/2020).

Hingga satu pekan lebih setelah pengesahannya, UU Cipta Kerja masih dikelilingi oleh beragam polemik, pro dan kontra.

Pengesahan undang-undang sapu jagad ini pun berbuntut pada perbedaan pendapat di kalangan internal Partai Gerindra.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendukung Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang telah disahkan DPR.

Namun berbeda dengan anak buahnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon terang-terangan menolak UU Cipta Kerja.

Saat ini Prabowo menjabat Menteri Pertahanan RI sementara Fadli Zon menjabat anggota DPR RI.

Soal sikapnya itu, Fadli Zon sebelumnya sudah menyampaikan permintaan maaf.

"Sebagai anggota DPR, saya termasuk yang tidak dapat mencegah disahkannya undang-undang ini," ujar Fadli dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (7/10/2020).

Fadli mengaku bukan merupakan Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR yang bertugas melakukan pembahasan RUU Cipta Kerja sejak awal hingga disahkan.

Baca juga: Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Pengutang Terbesar, Fadli Zon: Inilah Warisan Bagi Anak Cucu Kita

Baca juga: Petinggi KAMI Ditangkapi Polisi, Ini Respons Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin, hingga Fadli Zon

Baca juga: Soroti Penangkapan Petinggi KAMI, Fadli Zon: Padahal Kekuasaan Tak Pernah Abadi

Baca juga: Sebut Banyak Gubernur yang Tolak UU Cipta Kerja, Fadli Zon Desak Jokowi Segera Terbitkan Perppu

"Selain bukan anggota Baleg, saya pun termasuk yang terkejut adanya pemajuan jadwal Sidang Paripurna kemarin, sekaligus mempercepat masa reses. Ini bukan apologi, tapi realitas dari konfigurasi politik yang ada. Saya mohon maaf," papar Fadli.

Rekan Fadli Zon di Partai Gerindra yakni Habiburokhman menghormati sikap Fadli Zon.

"Saya tidak bisa mengomentari secara khusus senior saya. Saya tidak tahu konteksnya seperti apa? Redaksinya bagaimana? Dia senior saya, kita hormati," ucap Anggota Komisi III DPR itu.

Mengapa bisa berbeda pendapat?

Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno menilai permintaan maaf Fadli Zon kepada publik menunjukkan sikap pribadi yang menolak Omnibus Law UU Cipta kerja.

Sebelumnya, Anggota DPR fraksi Partai Gerindra itu meminta maaf tidak dapat mencegah pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi undang-undang, oleh DPR.

"Fadli Zon ingin curhat ke publik bahwa sikap pribadinya yang menolak RUU Omnibus Law tak di dengar di Gerindra," ucap Adi saat dihubungi Tribunnews.com dua hari lalu.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu mengatakan, Fadli Zon tetap ingin memposisikan diri sebagai orang yang berseberangan dengan pemerintah, meskipun partainya kini menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Fadli Zon jari idola karena sikapnya yang oposan. Ini yang ingin dirawat terus Fadli Zon," ujarnya.
Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved