Fadli Zon Sebut Kunjungan Menhan Prabowo ke AS Memiliki Arti Penting Bagi Pertahanan Indonesia
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti kunjungan kerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS).
Oleh karena itu, kunjungan kerja ini akan menunjukkan sisi yang sebenarnya dari sosok Prabowo.
Baca juga: Prabowo dan Mark Esper Sepakat Mulai Lagi Pencarian Tentara AS yang Hilang di Indonesia Selama PD II
Baca juga: Prabowo Subianto Ulang Tahun ke-69, Sandiaga Uno: Semoga Allah Memberikan Kesehatan dan Keberkahan
"Dengan kunjungannya ke Washington DC, saya kira orang akan bisa menilai secara lebih dekat bahwa @prabowo tidaklah seperti yang mereka anggap sebelum ini.
Dia salah satu tokoh militer yg punya komitmen kuat pd demokrasi, berlaga di panggung politik bukan dgn modal senjata, melainkan dgn kendaraan partai politik dan mengikuti proses pemilu. Dgn memenuhi undangan AS ini, dia jd punya kesempatan menunjukkan hal-hal itu scra langsung," ungkap Fadli Zon.
Namun dari semua penjelasan Fadli Zon, ia menyimpulkan bahwa keuntungan terbesar dari kunjungan ke AS adalah untuk keperluan diplomasi pertahanan Indonesia.
"Namun, keuntungan terbesar sy kira tetaplah untuk keperluan diplomasi pertahanan Indonesia. Sbg pemimpin dari sebuah kementerian vital dgn alokasi anggaran besar, P @prabowo pasti ingin memastikan politik anggaran kita punya prinsip, tepat guna, efisien, dan ekonomis," pungkasnya.
Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kerja ke AS
Pemerintah Amerika Serikat direncanakan menerima kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Gedung Pentagon, Virginia, AS, Jumat (16/10/2020) waktu setempat.
Kunjungan itu guna memenuhi undangan Menhan AS Mark Esper setelah Departemen Luar Negeri AS resmi mengeluarkan visa untuk Prabowo, beberapa waktu lalu.
Adapun aktivitas Prabowo selama di AS dimulai dari 15 hingga 19 Oktober 2020.
"Kementerian Pertahanan Amerika Serikat akan menerima Menteri Prabowo di Pentagon pada 16 Oktober," ujar Juru Bicara Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Jakarta, Michael Quinlan, dalam keterangannya, Kamis (16/10/2020).
Selain pertahanan, keduanya juga akan membicarakan persoalan regional hingga Covid-19.
"Topik yang akan dibahas meliputi masalah regional, masalah perdagangan, kerja sama keamanan, aktivitas kemiliteran, dan upaya respons Covid-19," kata dia.
Dilansir The New York Times, selain bertemu Mark Esper, Prabowo juga dijadwalkan akan menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi di lingkungan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pertemuan tersebut juga direncanakan digelar di Gedung Pentagon.
Sejak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto mempunyai misi melakukan diplomasi pertahanan guna memodernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI.