Studi: 130.000 Kematian akibat Covid-19 Bisa Dicegah Jika Pemerintah AS Bertindak Lebih Cepat

Lebih dari 130.000 kematian akibat Covid-19 sebenarnya bisa dihindari apabila pemerintah AS bertindak lebih awal.

Kompas.com/AFP/SAUL LOEB
Presiden AS, Donald Trump. Lebih dari 130.000 kematian akibat Covid-19 sebenarnya bisa dihindari apabila pemerintah AS bertindak lebih awal. 

TRIBUNPALU.COM - Kasus infeksi virus corona Covid-19 tertinggi di dunia saat ini masih dipegang oleh Amerika Serikat.

Data dari worldometers.info per Jumat (23/10/2020) pukul 11:55 WIB menunjukkan, kasus infeksi Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 8.661.651, dengan 228.381 kematian dan 5.655.301 sudah dinyatakan sembuh.

Tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di Negeri Paman Sam ini pun menjadi sorotan akademisi dan ilmuwan setempat.

Sebuah laporan dari Columbia University menyebut, sekitar lebih dari 130.000 kematian akibat Covid-19 sebenarnya bisa dihindari apabila Presiden Donald Trump beserta jajaran pemerintahannya bertindak lebih awal dan mengimplementasikan langkah-langkah kesehatan publik yang luas.

Studi tersebut dirilis pada Rabu (21/10/2020) lalu.

Dikutip TribunPalu.com dari laman This is Insider, "Pemerintah AS seharusnya dan sebenarnya bisa melakukan hal yang lebih baik untuk melindungi negaranya," kata penulis laporan yang berjudul "130.000-210.000 Avoidable COVID-19 Deaths--and Counting--in the U.S."

"Khususnya, ketidakmampuan atau keengganan pejabat pemerintah AS untuk beradaptasi atau memperbaiki respon federal selama Pandemi Covid-19, menjadi faktor terkuat yang berkontribusi pada tingginya angka kematian akibat penyakit itu," tambahnya.

Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, yang menyebabkan COVID-19, di Kebun Mawar Gedung Putih pada 14 April 2020, di Washington, DC.
Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, yang menyebabkan COVID-19, di Kebun Mawar Gedung Putih pada 14 April 2020, di Washington, DC. (MANDEL NGAN / AFP)

Baca juga: Ada Versi Baru Draf UU Cipta Kerja 1.187 Halaman, Baleg DPR Benarkan Ada Penghapusan Pasal

Baca juga: Trump Akui Berhubungan Baik dengan Kim Jong Un, Biden: Dia Bicara Teman Baik yang Seorang Kriminal

Baca juga: Serangan Biden untuk Trump: Siapapun yang Tanggungjawab Atas Banyak Kematian tak Boleh Jadi Presiden

Laporan ini muncul seiring dengan penyebaran Covid-19 yang semakin meluas di negara tersebut.

Menurut data yang dikumpulkan New York Times, terjadi peningkatan kasus infeksi dan kematian yang signifikan di setidaknya 24 negara bagian AS.

Tak hanya menangani wabah terburuk di dunia, Amerika Serikat juga memiliki kasus kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia.

Pakar penyakit menular di Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci, telah memperingatkan bahwa kasus kematian ini dapat mencapai lebih dari 300.000 pada akhir tahun 2020 jika tak ada langkah yang lebih besar diambil untuk mencegah penularan virus corona.

Negara-negara berpendapatan tinggi lainnya, termasuk Korea Selatan, Jepang, Australia, Jerman, Kanada, dan Prancis, dinilai lebih sukses dalam menangani pandemi Covid-19 dan memiliki angka kematian yang jauh lebih rendah.

Para peneliti Columbia University menemukan bahwa jika Gedung Putih mengambil langkah serupa dengan negara-negara tersebut, angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat akan jauh lebih rendah.

Jika "pemerintah AS mengikuti kebijakan dan protokol kesehatan yang sama seperti Kanada, kemungkinan 'hanya' ada sekitar 85.192 kasus kematian akibat Covid-19 di Amerika. Artinya, sebenarnya lebih dari 132.500 kasus kematian di AS bisa dicegah," tulis para peneliti Columbia University.

"Jika Amerika Serikat meniru respon seperti Jerman, kemungkinan besar 'hanya' akan ada 38.457 kematian di negara ini. Artinya, ada 179.260 kematian yang bisa dicegah," lanjutnya.

Baca juga: Beri Penilaian Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Ernest Prakasa: Ekspektasi Terlalu Tinggi

Baca juga: Jusuf Kalla Usul Agar Pakar Medis yang Temukan Obat Covid-19 Diberi Penghargaan

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved