Yunarto Wijaya Bikin Prediksi Ngawur: Habib Rizieq Shihab Bakal Dapat Bintang Mahaputera Tahun Depan

Yunarto Wijaya membuat prediksi 'nyleneh' terkait Habib Rizieq Shihab. Ia menyebut pimpinan FPI itu akan mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera.

Kolase TribunPalu.com - KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG x Instagram
Yunarto Wijaya membuat prediksi 'nyleneh' terkait Habib Rizieq Shihab. Ia menyebut pimpinan FPI itu akan mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera. 

TRIBUNPALU.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya belakangan ini kerap mengomentari kebijakan Satuan Gugus Tugas Covid-19 terkait kerumunan massa simpatisan Habib Rizieq Shihab beberapa waktu yang lalu.

Yunarto Wijaya juga beberapa kali menyinggung soal kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang dianggap tidak tegas menyikapi kerumunan massa di Bandara Soekarto Hatta hingga di Petamburan.

Komentar-komentar tersebut diungkapkan oleh Yunarto Wijaya melalui akun Twitter pribadinya, @yunartowijaya.

Secara garis besar, Yunarto Wijaya menyinggung soal melempemnya penegakan hukum soal aturan protokol kesehatan di DKI Jakarta.

Sebab, Satpol PP DKI Jakarta hanya memberikan denda administratif sebesar Rp 50 juta kepada ormas Front Pembela Islam (FPI) dan pemimpinnya, Rizieq Shihab.

Baca juga: Fadli Zon Minta Mahfud MD Bantu Habib Rizieq, Yunarto Wijaya Sarankan Menteri Pertahanan Ikut Jemput

Bahkan, Yunarto Wijaya menilai denda tersebut hanya dipakai sebagai prasyarat agar kebal hukum.

"Prasyarat kebal hukum saat ini cukup dengan kumpulkan 50 juta rupiah atau jadi anggota ormas yang galak...," cuit @yunartowijaya, Minggu (15/11/2020) malam.

Kali ini, konsultan politik itu membuat prediksi 'nyeleneh' terkait Rizieq Shihab yang mungkin saja akan mendapatkan penghargaan Bintang Maha Putera pada tahun depan.

Meski Yunarto Wijaya sendiri yang melabelkan prediksinya hanya 'ngawur', tetapi ia juga meyakini prediksi ini bisa jadi menjadi kenyataan.

Hal itu ia ungkapkan dalam cuitannya, Selasa (17/11/2020) malam.

"Prediksi ngawur tapi mungkin nyata: Bibib (re: Habib Rizieq Shihab) dapat Bintang Maha Putera tahun depan..." cuit @yunartowijaya.

Cuitan itu pun mendapat reaksi beragam dari warganet.

Banyak dari mereka yang melanjutkan skenario prediksi tersebut dalam kolom komentar Yunarto Wijaya.

"Bisa nyata koh walaupun ngawur," komentar @Wahyu95422390.

"Bibib pun menilai dirinya tidak layak utk mendapat penghargaan itu," cuit @kicauanrey.

"Tapi bibib menolak utk datang ke istana," tulis @hermangodek.

Baca juga: Sempat Dukung Donald Trump, Fadli Zon Akui Prediksi Yunarto Wijaya: Joe Biden Kini Berpotensi Menang

Dan masih banyak lagi respons warganet terhadap cuitan prediksi Yunarto Wijaya itu.

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo juga menjadi sosok yang mendapatkan penghargaan tanda kehormatan dari Presiden Joko Widodo.

Namun, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu tidak menghadiri penganugerahan Bintang Mahaputera yang digelar pada Rabu (11/11/2020).

Dikutip dari Tribunnews.com, terkait ketidakhadiran Gatot Nurmantyo dalam upacara penganugrahan Bintang Mahaputera menimbulkan sejumlah spekulasi publik.

Satu di antaranya adalah spekulasi dari politikus PPP Arsul Sani.

Meski tidak mengetahui pasti alasan Gatot Nurmantyo tidak hadir, Arsul Sani melihatnya dari sisi politis.

"Bisa jadi dari sisi posisi politiknya Pak Gatot, dia tetap ingin mengambil jarak dengan katakanlah pemerintah pada saat ini. Itu haknya beliau," ujar Arsul Sani di komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (11/11/2020).

Menurut Arsul, pemberian Bintang Mahaputera merupakan kewajiban negara kepada putra-putri terbaik bangsa dan menjadi haknya penerima ketika akan diterima atau menolak.

"Kami di DPR tidak melihat itu sebuah persoalan, tidak perlu juga yang di pemerintahan merasa harus tertampar, santai saja," kata Wakil Ketua MPR itu.

Baca juga: Gus Nur dan Aktivis KAMI Positif Covid-19, Fadli Zon Singgung Mahfud MD: Siapa yang Tanggung Jawab?

Yunarto Wijaya Sentil Pandu Riono Soal Acara Habib Rizieq di DKI: Juru Wabah Beraninya sama Terawan

Konsultan politik, Yunarto Wijaya menyindir epidemiolog, Pandu Riono yang tak berkomentar banyak soal kerumuman yang terjadi di DKI Jakarta.

Padahal, menurut Yunarto Wijaya, Pandu Riono kerap memberikan komentar terkait kinerja pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Tak hanya kepada pemerintah, pakar pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu juga kerap mengkritik kinerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Hal tersebut tampak dalam cuitan akun Twitter pribadinya, @drpriono yang kerap menyinggung nama Menkes Terawan.

Bahkan, beberapa waktu yang lalu, Pandu Riono sempat menyebut bahwa kinerja Menkes Terawan tidak terlihat lantaran jarang tampil ke publik.

Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono (YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Rencana Joe Biden Tangani Pandemi Covid-19 Berbasis Sains, Epidemiolog UI: Perlu Dicontoh NKRI

Kini, Yunarto Wijaya pun menyoroti komentar Pandu Riono terkait kerumunan yang terjadi di DKI Jakarta.

Kerumunan itu terjadi lantaran massa simpatisan Habib Rizieq Shihab pada acara Maulid Nabi Muhammad di Tebet, Jakarta Selatan.

Namun, rupanya tak ada komentar apapun yang keluar dari Pandu Riono dengan adanya kerumunan yang memungkinkan untuk menjadi klaster baru penyebaran virus corona di DKI Jakarta.

Melalui akun Twitter pribadinya, Yunarto Wijaya pun menandai akun Pandu Riono dengan menyertakan tautan artikel media daring.

Dalam media itu tertulis, bahwa acara Maulid Nabi Muhammad itu juga dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria dan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Karena itulah, Yunarto Wijaya menyentil Pandu Riono.

"Halo pak juru wabah yang terhormat dan paling kritis @drpriono," cuit @yunartowijaya, Jumat (13/11/2020) siang.

(Tangkapan Layar Twitter Yunarto Wijaya)

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia itu telah mencuitkan sindirannya untuk Pandu Riono.

Menurutnya, Pandu Riono hanya keras mengkritik kinerja pemerintah, tetapi tidak kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Khususnya, menurut Yunarto Wijaya, kritikan keras hanya ditujukan kepada Menkes Terawan.

"Juru wabah beraninya cuma sama Terawan..." cuit Yunarto Wijaya, Jumat (13/11/2020) pukul 11.23 WIB.

 

Baca juga: Senada dengan Yunarto Wijaya soal Langkah Pemprov DKI, Ernest Prakasa: Kirain Berita dari Jaman Ahok

Sebelumnya, Pandu Riono memberikan pembelaan kepada Pemprov DKI Jakarta lantaran disebut amburadul oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Pandu Riono pun membeberkan data-data kasus Covid-19 di DKI Jakarta melalui akun Twitter-nya.

Menurutnya, sebutan Jakarta amburadul itu dampak dari ketidaktahuan tentang fakta yang sebenarnya.

Pandu Riono menyebut, DKI Jakarta mengatasi pandemi Covid-19 dengan berbasis data dan menerapkan prinsip keilmuan yang benar.

Namun, kebingungan itu masih terjadi secara nasional.

"Maafkan yg bilang 'Jakarta Ambur Adul', karena ketidaktahuan atau sebab lain.

Fakta @DKIJakarta mengatasi pandemi dengan berbasis data dan terapkan prinsip keilmuan yg benar.

Secara Nasional @lawancovid19_id masih kebingungan, maafkan karena belum faham. @jokowi @aniesbaswedan," cuit @drpriono, Jumat (13/11/2020) pagi.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved