Media Asing Soroti Indonesia yang Datangkan Vaksin Covid-19 Sinovac: Pertaruhan yang Berisiko
Indonesia mendatangkan vaksin Covid-19 dari China, itu akan menjadi kesepakatan yang memiliki implikasi besar dan luas.
"Saat ini, Indonesia sedang memainkan permainan keseimbangan yang cukup cerdik untuk menghindari identifikasi atau asosiasi hanya dengan salah satu dari dua kekuatan besar di dunia," kata Marcus Mietzner, seorang profesor di Australian National University.
"(Indonesia) telah mengumumkan, tidak akan menerima permintaan potensial dari China untuk membangun pangkalan militer di Indonesia. Meskipun masih belum diketahui dengan jelas, apakah China benar-benar membuat permintaan seperti itu. Namun, penolakan ini sangat memuaskan bagi negara-negara Barat," lanjutnya.
Tetapi dengan pandemi Covid-19 yang masih terus melonjak, Amerika Serikat masih akan berfokus untuk memerangi virus corona di dalam negerinya sendiri.
Sehingga, kemungkinan pula, Amerika Serikat tidak dapat menghentikan 'serangan' diplomasi vaksin China.
Dan terlepas dari sejumlah perselisihan yang ada, hubungan dengan China tetap penting bagi Indonesia.
Kemungkinan, Indonesia juga akan berhutang secara diplomatis kepada Beijing karena vaksin.
“Sejauh ini, belum ada quid pro quo (pamrih, memberikan sesuatu dengan harapan mendapatkan imbalan, red.) yang serius terkait dengan vaksin tersebut,” kata peneliti Laksmana.
"Tapi semua orang di sadar ... akan lebih sulit bagi kami (Indonesia, red.) untuk melakukan serangkaian langkah dalam kebijakan luar negeri atau hal lain yang mungkin (merusak) hubungan dengan China," pungkasnya.
SUMBER: Channel News Asia
(TribunPalu.com/Rizki A.)