Pemerintah Kota Palu

Agenda Pemkot Palu, Pasha Ungu Molor 3 Jam

Penandatanganan perjanjian kerjasama Disdukcapil, Dinsos dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Palu molor lantaran menunggu Wakil Wali Kota Palu.

TribunPalu.com/Moh_Salam
Penandatanganan perjanjian kerjasama antara Disdukcapil, Dinsos dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Palu dilangsungkan hari ini, Rabu (3/2/2021). Kegiatan yang diagendakan pukul 08.00 Wita ini baru akan dimulai pukul 11.00 Wita, padahal sejumlah pejabat sudah hadir di Rujab Wali Kota Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam

TRIBUNPALU.COM, PALU - Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Disdukcapil, Dinsos dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Palu dilangsungkan hari ini, Rabu (3/2/2021).

Perjanjian kerja sama itu dalam rangka pemanfaatan data kependudukan NIK dan KTP Elektronik.

Dijadwalkan Rabu (3/2/2021) pukul 08.00 Wita, namun dimulai pukul 11.00 Wita.

Molornya acara tersebut lantaran menunggu Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu.

Dia telat hadir hingga tiga jam.

Baca juga: 14 Hari Jelang Akhir Jabatan, Pasha Ungu Pantau Perjanjian Kerjasama

Baca juga: Nasib Calon Haji Tahun 2021 Belum Pasti, Sedangkan Calon Jemaah Umrah Harus Lolos Persyaratan Ini

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, Rabu 3 Februari 2021: 24 Provinsi Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem

Padahal sekitar pukul 08.00 Wita, sejumlah pejabat dari dinas terkait sudah berada di Rujab Wali Kota Palu.

Bahkan hingga spanduk penandatanganan perjanjian kerja sama lepas. 

Sejumlah pegawai pun terlihat mondar mandir dalam ruangan. 

Sebelumnya, Wali Kota Hidayat dan Wakil Wali Kota Palu Pasha Ungu diusulkan berhenti dari jabatannya.

Usulan pengesahan pemberhentian itu disampaikan di rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palu, Senin (1/2/2021) siang.

Rapat paripurna itu dipimpin Wakil Ketua I DPRD Kota Palu Erman Lakuana dan Wakil Ketua II Rizal Dg Sewang.

Hidayat dan Pasha Ungu,  resmi menjabat sebagai pasangan kepala daerah Palu, 17 Februari 2016 silam.

Kala itu mereka diusung PKB dan PAN. 

Di tahun kedua jabatan mereka, Palu diguncang triobencana dahsyat yakni gempa, tsunami, dan likuefaksi pada  28 September 2018.

Tiga tahun terakhir masa jabatan duo birokrat-selebritis ini sibuk menata Kota Palu pascabencana.

Pandemi global Corona Virus Disease (COVID-19) membuat kinerja pasangan ini dihadang tantangan berat.

Sementara itu, 14 Desember 2020 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palu, resmi menetapkan Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu.

Hadianto Rasyid-Reny A Lamadjido sebagai pemenang dalam Pilwali Kota Palu.

Pasangan Hadi dan ibu dokter ini diusung PKB dan Hanura.

Mereka ditetapkap sesuai keputusan KPU Kota Palu nomor 402/PL.02.6-KPP/7272/KPU-kot/XII/2020.

Total hitungan KPU saat itu adalah 160.271 suara.

Dalam keputusan ini, Paslon yang diusung PKB dan Hanura ini meraup 64.249 suara atau 40,08 persen.

Pasangan Hadi-Reny ini selisih 26.989 dengan peraih suara tertinggi kedua.

Pasangan peraih suara terbanyak kedua adalah Imelda Liliana Muhidin-Arena JR Parampasi.

Hitungannya sebesar 37.260 suara atau 23,24 persen.

Pasangan ini diusung Golkar dan Gerindra.

Peraih suara ketiga adalah Hidayat-Habsa Yanti Ponulele.

Mereka meraih 30.372 suara atau 18,9 persen.

Sementara juru kunci Pilwali Palu, 9 Desember 2020 lalu adalah pasangan nomor urut 4 Aristan-Wahyuddin.

Pasangan Nasdem dan PKS ini meraih 17,7 persen atau 28.390 suara. (*)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved