Fakta Kontroversi WO Aisha Wedding: Anjurkan Nikah Muda hingga Warganet Temukan Banyak Kejanggalan
Aisha Weddings jadi kontroversi setelah dinilai menganjurkan pernikahan dini selain menawarkan poligami dan juga nikah siri, ini fakta-faktanya
Penulis: Imam Saputro |
"Membangun generasi yang akan datang, jadi laki-laki dan perempuan harus matang dan dewasa sebelum menikah," pungkas Dadang.
6. Polri Akan Lakukan Klarifikasi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya telah menerima laporan soal situs Aisha Weddings di aishaweddings.com yang diduga mempromosikan pernikahan usia dini.
"Sudah masuk di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Ini masih kami lakukan klarifikasi," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Adapun laporan tersebut berasal dari pelapor Sahabat Milenial Indonesia (Samindo).
Menurut Yusri, penyidik akan menjadwalkan untuk memanggil pihak pelapor terlebih dahulu.
"Kami klarifikasi pelapornya, sementara kita profiling akun tersebut," imbuh Yusri.
Yusri memastikan penyelidikan kasus tersebut akan tetap berlanjut walaupun pemilik situs akan menghapus situs mereka.
"Jejak digital tidak akan pernah hilang sampai kapanpun mau dihapus atau ditenggelamkan," tegas Yusri.
Sebelumnya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga telah melaporkan Aisha Weddings ke Bareskrim Polri.
Dan pelaporan juga dilakukan ke Polda Metro Jaya oleh Sahabat Milenial Indonesia (Samindo).
• Meresahkan Perempuan, Wedding Organizer Ini Tawarkan Layanan Nikah Siri dan Poligami
7. Warganet Curiga untuk Memancing Keresahan Publik
Seorang warganet bernama Baskoro AS mencoba menelusuri kebaradaan Wedding Organizer (WO) Aisha Weddings setelah ramai dibahas di media sosial karena mempromosikan pernikahan kepada anak di bawah umur.
Hasil penulusuran Baskoro tentang WO Aisha Weddings juga ramai diperbincangkan warganet di twitter lantaran sejumlah kejanggalan yang ditemukan seperti tidak adanya alamat hingga nomor telepon Aisha Weddings.
Kompas.com pun menghubungi langsung Baskoro, pemilik akun twitter @representatif yang menemukan sejumlah kejanggalan saat menelusuri WO Aisha Weddings. Hasil penelusuran Baskoro yang diunggah dalam suatu utas pun ramai diperbincangkan publik.
Mulanya Baskoro merasa aneh dengan Aisha Weddings yang mengampanyekan menikah di usia 12-21 tahun.
Ia lalu mencurigai Aisha Weddings hanya diada-adakan untuk memancing keresahan publik.
“Sejak baca tulisan yang Allah dan suami berkenan jika (perempuan menikah) 12-21 tahun sebenarnya sudah merasa ada yang aneh sih,” kata Baskoro kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2021).
“Karena cukup kesel sama beberapa kejadian komunitas muslim minoritas di-bully karena sesuatu hal yang tidak mereka yakini, jadinya pengen ceri tahu lebih dalam. Akhirnya mencermati spanduknya dan menemukan lokasinya di Kendari, dan lalu jadilah threadnya,” tutur Baskoro.
Kejanggalan pertama yang ia temui ialah tak ditemui alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi.
Padahal selaku WO sudah sewajarnya Aisha Wedding mencantumkan nomor telepon untuk dihubungi para calon pengguna jasanya.
“Untuk alamat bisa diwajarkan karena alasan keamanan. Kalau nomor HP atau kontak medsos aja enggak ada, ini niat enggak sih?” kata Baskoro.
Selain itu kejanggalan berikutnya ialah situs Aisha Wedding menggunakan skema pengaturan memblok IP Address pengunjungnya yang telah mengunjungi halaman tertentu di situs tersebut.
Lalu kejanggalan berikutnya yang ditemukan Baskoro ialah pihak Aisha wedding membayar jasa percetakan banner di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan menggunakan Paypal, bukan rekening bank biasa.
Selain itu, akun paypal yang digunakan untuk membayar jasa percetakan banner menggunakan nama samaran.
“Bisa enggak bayangin bisnis ngelakuin hal begini,” tutur Baskoro.
(TribunPalu.com/Tribunnews.com/Kompas.com)