SBY Sempat Cegah Jhoni Allen Dipecat, Wasekjen Demokrat: Inilah Spesialnya Bang Jhoni

Wakil Sekjen (Wasekjen) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menceritakan saat-saat sebelum Jhoni Allen dipecat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Penulis: Haqir Muhakir |
handover/youtube
Jhoni Allen memberikan keterangan melalui sebuah video di chanel YouTube Sidoel Jak 

TRIBUNPALU.COM - Wakil Sekjen (Wasekjen) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menceritakan saat-saat sebelum Jhoni Allen dipecat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut Jansen Sitindaon, pemecatan Jhoni Allen berawal dari adanya desakan dari DPC dan DPD Partai Demokrat.

Pemecatan itu menurutnya merupakan sesuatu yang rasional, bukan emosional.

"Pemecatan terhadap Bang Jhoni dan teman-temannya bukan tindakan yang emosional. Tetapi tindakan rasional bahkan karena ada permintaan dari bawah," kata Jansen Sitindaon dalam video di akun YouTube Najwa Shihab, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil Masuk Kandidat Gantikan AHY jadi Ketum Demokrat, Pengamat: Buang-buang Waktu

Baca juga: Kampanye Cinta Produk Indonesia, Jokowi: Benci Produk dari Luar Negeri

Baca juga: Polri Tetapkan 6 Laskar FPI yang Tewas Jadi Tersangka, Ini Penjelasan dari Bareskrim Polri

Jansen Sitindaon pun menjelaskan adanya pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum Jhoni Allen dipecat.

Saat itu, SBY ternyata sempat mencegah pemecatan Jhoni Allen karena ingin bertemu berdua terlebih dahulu.

Menurut Jansen Sitindaon, hal itu menggambarkan betapa spesial posisi Jhoni Allen di Partai Demokrat.

"Pak SBY masih mengatakan begini, saya jumpa, 'Pak, bagaimana ini tekanan dari DPC dan DPD selaku pemilik suara sah di kongres meminta Bang Jhoni diberhentikan' Pak SBY ngomong 'Jangan dulu jangan, jangan. Aku ketemu dulu dengan Pak Jhoni'. Artinya maksudku, inilah spesialnya Bang Jhoni," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Jansen Sitindaon juga mengatakan bahwa SBY memiliki peran amat penting dalam perjalanan Partai Demokrat.

Jansen Sitindaon bahkan dengan tegas menyatakan bahwa Partai Demokrat bisa jadi solid, rukun, dan kuat jika ada nama Yudhohono di belakangnya.

"Buat saya pribadi, buat jutaan orang kader Partai Demokrat, kami ini bisa jadi solid, rukun, kuat, kalau ada Yudhoyono di belakang namanya. Itu saja," kata Jansen Sitindaon dalam video di akun YouTube Najwa Shihab, Kamis (4/3/2021).

Selain itu, Jansen Sitindaon meminta agar semua pihak mengakui peran penting SBY di Partai Demokrat.

Baca juga: KKN Tematik, 150 Mahasiswa Unismuh Palu Diwajibkan Buat Laporan Video

Baca juga: Najwa Shihab Skakmat Jhoni Allen: Tidak Fair, Tak Boleh Bersumpah tapi Anda Katakan Hal yang Sama

Baca juga: Ingatkan Tugas Pemerintah, Hadianto Rasyid: Jangan Abaikan Keluhan Masyarakat

Baginya, Partai Demokrat tanpa SBY bukanlah apa-apa.

"Kita ini memang harus mengakui, jujurlah. Demokrat ya SBY, SBY ya Demokrat. Kalau tanpa pak SBY, Partai ini bukan apa-apa," katanya.

Konflik di tubuh Partai Demokrat saat ini kian memanas.

Terbaru, tujuh mantan kader Partai Demokrat yang telah dipecat akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri.

Mereka adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzuki Alie.

Rencananya, mereka bertujuh akan mengajukan gugatan tersebut pada pekan depan.

"Mungkin minggu depan dilaksanakan (pengajuan gugatan)," kata Darmizal sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Penghormatan Terakhir Iringi Keberangkatan Jenazah Briptu Herlis Menuju Kampung Halaman

Baca juga: Man United Kehilangan 4 Poin, Waktunya Ucapkan Selamat Tinggal pada Trofi Liga Inggris?

Baca juga: Ini Beberapa Skenario Manchester City Segel Gelar Juara Liga Inggris, Derby Manchester jadi Penentu

Sementara itu, Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan, urusan gugatan pemecatan itu sudah diserahkan ke pengacara yang akan mengurus gugatan tujuh orang kader yang dipecat.

"Itu sudah diserahkan ke pengacara, saya enggak tahu sih (waktu penyampaian gugatan) kalau terkait pembatalan SK (surat keputusan pemecatan)," kata Marzuki.

"Ya saya tidak tahu pengacaranya, karena diberhentikannya sama, kita jadikan satu aja. Cuma kasus pidana urusan saya," ujar dia.

Baca juga: Imbang Melawan Crystal Palace, Bruno Fernandes Catatkan Penampilan Terburuk Sejak Gabung Man United

Baca juga: Pasca PETI Desa Buranga Longsor, DPRD akan Bentuk Pansus Selidiki Tambang Emas di Parimo Sulteng

Baca juga: Laga Timnas Vs PS Tira Batal, PSSI Minta Maaf ke Polri, Kiper PS Tira: Lihat Ikatan Cinta Saja

Menurut Marzuki, ia hanya dimintai KTP dan SK Pemberhentian dari Partai Demokrat.

Semua perkara terkait pemecatan dari status kader partai diurus oleh Jhoni.

Seperti diketahui, Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap sejumlah kadernya.

Mereka adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya.

Baca juga: Duka Keluarga Briptu Herlis yang Gugur saat Kontak Senjata dengan MIT: Pamit ke Papa Mau Masuk Hutan

Baca juga: Hasil Liga Inggris: MU, Leicester Main Imbang, Tim Juru Kunci Berhasil Menang, Man City Tak Terkejar

Baca juga: Aturan Terbaru Ibadah Haji di Tengah Pandemi Covid-19, Arab Saudi Tetapkan Vaksin Syarat Wajib

Selain keenam orang di atas, DPP Partai Demokrat juga memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat kepada Marzuki Alie.

Marzuki dianggap melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat, sebagaimana rekomendasi Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved