Detik-detik Menanti Update KRI Nanggala-40, Diperkirakan Batas Oksigen Hanya Sampai Pukul 03.00 WIB
tantangan terbesar dari proses pencarian ini adalah kawasan yang tidak mudah dijangkau oleh kapal-kapal pencari.
TRIBUN-MEDAN.COM - Upaya pencarian masih terus dilakukan semaksimal mungkin oleh petugas dan pihak berwenang dalam menemukan kapal selam KRI Nanggala-402.
Untuk membantu proses pencarian, TNI AL juga mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau.
Tercatat beberapa negara juga sudah merespons dan siap memberikan bantuan, di antaranya adalah Singapura, Australia, dan India.
Lantas, apa saja tantangan dalam proses pencarian KRI Nanggala-402 ini?
Baca juga: KRI Rigel-933 Diharapkan Bisa Bantu Temukan Kapal Selam KRI Nanggala 402, Ini Kecanggihannya
Baca juga: Update Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402:Posisi Diam Tak Bersuara,Pesawat Poseidon AS Ikut Cari
Penjelasan pengamat
Pemerhati militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, situasi yang menimpa KRI Nanggala-402 memang tidak mudah.
Menurut dia, tantangan terbesar dari proses pencarian ini adalah kawasan yang tidak mudah dijangkau oleh kapal-kapal pencari.
"Artinya, tingkat kesulitan kita adalah mendatangkan kapal pencari dari berbagai lokasi yang tentunya membutuhkan waktu," kata Fahmi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/4/2021).
Selain itu, keterbatasan perangkat atau sarana penyelamatan bawah air juga menjadi hambatan dalam proses pencarian.
Oleh karena itu, upaya pencarian harus melibatkan banyak pihak, termasuk dari negara lain, sehingga memerlukan waktu.
Kendati demikian, ia masih meyakini bahwa KRI Nanggala-402 bisa ditemukan dan semua kru bisa selamat.
"Tapi, sebenarnya kita dapat melihat sejak Rabu sampai hari ini, upaya penyelamatan dilakukan secara serius. Hari ini armada penyelamatan bertambah lagi," ujar Khairul.
"Melihat keseriusan ini ya saya kira kita masih bisa berharap, upaya penyelamatan ini membuahkan hasil sebelum fase kritisnya terlampaui," sambung dia.
Baca juga: Siapa Itu Lettu Imam Adi? Personel KRI Nanggala-402 Sempat Dihadang Anak Sebelum Berangkat
Terkait pengadaan dan pemeliharaan alutsista, Fahmi menjelaskan, ini merupakan insiden ketiga kalinya yang menimpa kapal berusia tua TNI AL.
Karena kapal itu sudah tua dan kemampuan operasionalnya masih dibutuhkan, maka upaya pemeliharaan harus ekstra dan beban kerjanya harus dikurangi.