Bagaimana Cara Merespon Teman yang Bercerita Tentang Kesehatan Mentalnya? Simak Jawaban Psikolog
Kesehatan mental menjadi masalah yang penting untuk seseorang jika memiliki gangguan. Sehingga sebagai teman, kamu harus memahaminya.
"Karena hal itu akan membuatnya semakin terpuruk. Sejatinya mereka cuma butuh dipahami," tulis Analisa dalam microblognya.

Baca juga: Apa Itu Depresi dan Bagaimana Cara Mengatasinya? Berikut Penjelasan Psikolog Analis Widyaningrum
Baca juga: Dampak Psikologis Pertanyaan Kapan Nikah Menurut Ustaz dan Psikolog
Baca juga: Kondisi Psikologis Seseorang saat Ditanya Kapan Nikah? Psikolog: Bisa Menimbulkan Stress
4. Menawarkan Bantuan
Kemudian yang terakhir adalah menawarkan bantuan.
"So, apa yang bisa aku bantu?" contoh Analisa kepada para pembaca.
Apabila tidka bisa membantu mereka untuk mendapatkan jawaban atas masalah-masalahnya, maka mempertemukannya dengan orang yang tepat bisa jadi bantuan.
Analisa mengimbau untuk pelan-pelan mengedukasi kepada orang lain terkait kesehehatan mental.
"Stop judging, start supporting," pungkas Analisa.
Ia mengatakan jika kesehatan mental itu nyata adanya, dan bisa ditangani oleh profesional.
Sehingga diperlukan dukungan terhadap para mental disorder survivor.
Baca juga: Psikolog Ungkap Curhatan Betrand Peto saat Dituding Cuma Dimanfaatkan Ruben: Onyo Anak Kuat
Baca juga: Rafathar Ungkap Keengganannya untuk Shooting, Psikolog Anak: Biarkan Anak Senang Tanpa Ada Paksaan
Baca juga: Foto Jessica Iskandar Cium El Barack Tuai Hujatan Netizen, Apa Kata Psikolog Soal Cium Bibir Anak?
Ketahui Apa Itu Kesehatan Mental
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan mental adalah kondisi saat keadaan batin seseorang dalam kondisi yang tenang dan tentram ataupun sedang gelisah.
Beberapa kasus sering dijumpai, orang yang mengalami kesehatan mental dianggap gila bahkan ditertawakan.
Menanggapi hal tersebut, Psikolog Klinis, Analisa Widyaningrum angkat bicara melalui akun Instagramnya di @analisa.widyaningrum.
Ia mencontohkan kehidupan seseorang yang terlihat ideal tanpa beban, tiba-tiba mengungkapkan ketidaksehatan pada mentalnya.
"Loh kok bisa sih kamu punya anxiety disorder? Padahal kamu kelihatan happy, keren kayak nggak takut atau cemas gitu," ujar Analisa saat memebrikan contoh secara tertulis.
Wanita yang pernah menjadi lulusan terbaik di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga berpendapat, banyak orang yang menganggap kejadian tersebut sebagai manusia yang kurang bersyukur.
"Nggak jarang kayak gitu dianggap sebagai manusia kurang bersyukur," pungkasnya.
(TribunPalu.com/Hakim)