Meski Berhasil Dipadamkan, Warga Sekitar Kilang Minyak Cilacap Keluhkan Adanya Pencemaran
Warga disekitar Kilang Minyak Cilacap mengaku air di sumurnya berubah menjadi hitam dan berbau tajam setelah terjadinya kebakaran tersebut.
Warga yang bernama Indah tersebut diketahui tinggal di Gumilir, Kecamatan Cilacap Utara yang berjarak enam kilometer dari PT Kilang Pertamina Internasional.
Indah mengaku jika pada minggu subuh air di sumurnya menjadi hitam serta berbau tajam, namun sekitar pukul 07.00 air di sumurnya tersebut berangsur-anngsur jernih meski belum jernih total dan masih sedikit keruh.
Beberapa warga yang mengeluhkan hal yang sama itu tidak berani menggunakannya.
Hal ini dikarenakan banyak warga yang masih takut jika dalam air sumur mereka terdapat zat tertentu yang berbahaya jika dikonsumi ataupun digunakan.
Pencemaran tidak hanya terjadi pada airdisumur warga yang menjadi hitam saja, namun tanaman warga juga diketahui turut menghitam.
Dugaan sementara tanaman warga tersebut menghitam karena kepulan asap saat terjadinya kebakaran terbawa angin dan juga hujan.
Angin dan juga hujan tersebut kemudian menyebar ke rumah, tanaman hingga air di warga sekitar.
Direktur utama PT KPI, Joko Priyono mengatakan jika dirinya telah menyiapkan segala persiapan dan juga pemantauan agar meminimalisir terjadinya pencemaran yang lebih parah di sekitar lokasi.
Baca juga: Pertamina Tegaskan BBM dan Elpiji Aman setelah Terjadinya Kebakaran di Kilang Minyak Cilacap
(TribunPalu.com/Linda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/warga-cilacap-saat-terjadi-kebakaran-di-kilang-minyak-pertamina-cilacap.jpg)