Sigi Hari Ini
Kawasan Perkantoran Sigi Tetap di Bora, Bupati Sebut 3 Aspek Perlu Diperhatikan
Agar hasil pemaparan dari Lembaga Penelitian Untad itu mengedepankan sejumlah aspek ekonomi dan ruang terbuka hijau.
TRIBUNPALU.COM, SIGI - Pemerintah Kabupaten Sigi kembali menggelar pertemuan dengan Lembaga Penelitian Universitas Tadulako.
Bertempat di Aula Triple F Coffe Cafe and Resto, Jl Mangunsarkoro, Kelurahan Besusu Timur, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Informasi dihimpun TribunPalu.com Sabtu (15/1/2022), hadir dalam pertemuan itu antara lain Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta, Asisten 2, dan Kadis PU Sigi.
Hal itu guna mengikuti Pemaparan lanjutan terkait Kajian Penelitian Kawasan Perkantoran Bora.
Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta mengungkapkan, agar hasil pemaparan dari Lembaga Penelitian Untad itu mengedepankan sejumlah aspek ekonomi dan ruang terbuka hijau.
"Jadi nantinya kawasan perkantoran itu untuk tetap memperhatikan beberapa aspek seperti ekonomi, wisata, ruang terbuka hijau serta dapat terminimalisir dari resiko bencana," ujar Mohamad Irwan Lapatta.
Pria kelahiran 19 September 1968 itu menjelaskan, dari aspek ekonomi, wisata dan ruang terbuka hijau agar ketiganya dapat terintegrasi menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
"Harapannya dari semua aspek itu, nantinya dapat terintegrasi dengan baik," tuturnya.
Menurutnya dengan terintegrasinya ketiga hal diatas, dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat secara terpadu.
"Nanti kan dengan itu dapat memudahkan komunikasi antar instansi dengan tetap mengutamakan struktur tata bangunan dan lingkungan yang baik," tandas Bupati Sigi dua periode itu.
Baca juga: Harapan Kepala BPBD Palu di HUT Ke-1 TribunPalu.com: Terus Berkarya untuk Kemajuan Kota Palu
Baca juga: PMI Kota Palu Buka Gerai Vaksinasi Covid-19, Target 120 Warga
Sebelumnya Pemkab Sigi bersama Lembaga Penelitian Universitas Tadulako sudah melakukan pertemuan membahas kawasan perkantoran Bora.
Bupati Sigi Mohamad Irwan menegaskan, kawasan perkantoran dan pusat ibu kota Kabupaten Sigi tetap berada di Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota.
Selain itu juga tetap menjadi pusat pelayanan administrasi pemerintahan.
"kawasan perkantoran harus tetap berada di Desa Bora sebagai Ibu Kota Kabupaten Sigi dan sebagai kekuatan terbukanya ruang ekonomi yang baru," sebut Irwan Lapatta.
Pun demikian, struktur tanah di Kabupaten Sigi khususnya kawasan perkantoran Desa Bora harus diteliti lebih detail lagi.
"Hanya saja harus benar-benar diteliti mengenai struktur tanahnya karena Kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah yang masuk daerah rawan gempa," tuturnya.
Ketua Partai Golkar Sigi itu menjelaskan, penetapan kawasan perkotaan tetap di Desa Bora juga untuk menghindari konflik internal.
"Jadi sudah jelas kalau kawasan perkotaan tetap di Desa Bora, karena kita tidak ingin adanya konflik yang terjadi. Anggarannya akan disiapkan, tentunya dari pihak DPRD sebagai penentu anggaran APBD akan disiapkan," ujar Irwan.
Sebab lokasi perkantoran harus tetap berada di Desa Bora, maka ada empat alternatif tempat perkantoran Pemerintah Kabupaten Sigi.
Antara lain jalur Bora-Pandere, sekitar bundaran Bora, Jl Poros Palolo di belakang Alkaf dan lokasi di belakang air panas Bora. (*)