Mengapa Feses Bisa Bertekstur Keras saat BAB? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya Berikut Ini
Berikut ini TribunPalu sampaikan penyebab dan cara mengatasi BAB yang bertekstur keras.
Mengapa BAB Bisa Bertekstur Keras? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya Berikut Ini
TRIBUNPALU.COM - Buang Air Besar atau BAB umumnya dilakukan di setiap hari lantaran penting bagi kesehatan.
BAB yang lancar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Melansir dari laman Kompas, kelancaran BAB dapat dipengaruhi oleh pola makan, usia, olahraga, pengelolaan stres, kondisi kesehatan hingga jenis kelamin.
Meski demikian, ternyata tidak ada patokan khusus seseorang dalam BAB atau pergerakan ususnya.
Jika tidak BAB kurang dari tiga kali satu minggu, maka dapat dikatakan sembelit bahkan bertekstur keras.
Lalu apa penyebab BAB bisa keras?
Berikut ini TribunPalu sampaikan penyebabnya yang telah dilansir dari laman Medical News Today.
Baca juga: Tips Kesehatan: Manfaat Ketumbar untuk Kecantikan Kulit, Atasi Iritasi hingga Kulit Terbakar

1. Faktor usia
Perlu Anda ketahui bahwa faktor penyebab BAB keras salah satunya ialah usia.
Orang yang memiliki usia lebih akan lebih sering merasakan sembelit.
Sehingga susah melakukan BAB, bahkan bisa jadi teksturnya menjadi lebih keras.
Hal ini dikarenakan oleh beberapa kerusakan yang ada di otot-otot dasar panggul.
Tak hanya itu saja, BAB keras pada usia lanjut juag bisa disebabkan karena kerusakan akibat penuaan.
Oleh karena itu akan berujung pada susahnya seseorang untuk membuang air besar.
2. Memiliki kecemasan dan trauma
Beberapa orang memiliki kecemasan tertentu saat BAB, terutama sering terjadi pada anak-anak.
Bahkan beberapa dari mereka mengalami trauma atau perubahan dalam rutinitasnya saat berada di kamar mandi.
Sebagai contoh, saat anak mulai berada di lingkungan sekolah yang trauma di kamar mandi.
Nah penghindaran ini dapat menyebabkan feses menjadi keras daripada biasanya.
Namun anak-anak juga bisa mengalami sembelit berlebihan karena adanya wasir.
Baca juga: Tips Kesehatan: Cara Mengobati Diabetes Melitus dengan Mudah & Sederhana, Cukup Gunakan Ketumbar
3. Mengalami kecemasan dari toilet training
Perlu Anda ketahui beberapa anak kecil akan mengalami kecemasan tentang tolet training.
Terutama jika orang tua atau pengasuh dari anak tersebut sedang marah atau tidak memiliki kesabaran lebih.
Oleh karena itu, sang anak akan mengembangkan kecenderungannya untuk menahan BAB.
Hal ini dikarenakan adanya rasa takut atau cemas dengan training yang diberikan oleh pengasuhnya.
Saat menahan BAB dalam waktu yang lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit termasuk sembelit.
Feses akan menjadi keras saat dikeluarkan oleh anak tersebut.
4. Memiliki penyakit kronis lain
Pada orang dewasa yang mengalami kesulitan BAB dan keras, bisa dikarenakan memiliki penyakit lain.
Beberapa di antaranya ialah diabetes melitus, alzheimer hingga penyakit parkison.
Selain itu juga bisa dikarenakan adanya hipotiroidisme dan juga kanker.
Saat memiliki penyakit kronis, feses akan lebih keras sehingga sulit BAB.
5. Kurangnya makanan berserat dan berair
Jika Anda terlalu jarang mengonsumsi makanan yang berserat dan berarir, maka tak heran jika feses Anda keras saat BAB.
Hal ini dikarenakan makanna berserat bisa melancarkan jalannya makanan di saluran pencernaan.
Sehingga tinja dapat lebih lunak dengan bantuan air juga.
Dehidrasi ataupun kepekaan terhada[ makanan atau asupan gula tinggi juga dapat menyebablan sembelit.
Maka dari itu sebisa mungkin usahakan untuk menjaga pola makan yang sehat.
Konsumsilah makanan berarir dan berserat yang dapat membantu melancarkan BAB.
Nah itulah 5 penyebab yang paling sering dijumpai seseorang yang mengakami BAB keras.
Untuk mengatasinya, Anda dapat menyimak informasi berikut yang TribunPalu lansir dari laman Healthline.
Baca juga: Tips Kesehatan: Manfaat Ketumbar untuk Mengobati Migrain, Simak Cara Membuatnya

Cara Mengatasi BAB dengan Feses yang Keras
1. Memperbanyak minum air
Agar BAB Anda lancar disetiap harinya, Anda perlu cairan yang lebih banyak.
Cairan ini dapat beruba air ataupun asupan-asupan dari buah-buahan hingga sayuran.
Anda dapat mencoba mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian dna sayuran hijau yang dapat memperlancar BAB.
Tak hanya mengonsumsi banyak makanan yang mengandung air saja, Anda juga butuh asupan dari makanan-makanan berserat.
Hal ini dapat menambah jumlah kotoran yang And akeluarkan, kemudian dapat merangsang usus untuk bergerak mendorong kotoran tersebut keluar.
Beberapa makanan yang memiliki kandungan serat tinggi seperti stroberi, rasberry dan apel.
Anda juga bisa mengonsumsi berbagai jenis kacang-kacangan, seperti almond, pistachio hingga biji bunga matahari.
Meski demikian Anda tidak diizinkan untuk menambahkan makanan berserat terlalu banyak.
Silakan gunakan secukupnya saja untuk membantu memeprlancar BAB Anda.
2. Mengurangi konsumsi makanan yang berisiko iritasi
Agar Anda terhindar dari sembelit, Anda harus menghindari makanan-makanan yang berisiko menimbulkan iritasi.
Jika terlalu berlebihan, maka kotoran yang Anda keluarkan akan lebih encer.
Misalnya saja mengurangi konsumsi alkohol dan minuman berkafein seperti kopi, soda hingga teh.
Makanan-makanan yang mengandung kemak dan gula berlebihan juga lebih baik Anda hindari.
Untuk mempermudah mengatur pola makan, Anda dapat menggunakan buku harian makanan dan gejalanya.
Baca juga: Tips Kesehatan: Cara Atasi Diabetes Melitus/Kadar Gula Darah Tinggi dengan Ketumbar, Ini Caranya
3. Melakukan olahraga secara konsisten
Sering disepelekan ialah olahraga yang dilakukan seseorang ternyata berguna untuk melancarkan BAB.
Anda dapat mencoba beraktivitas kecil mulai dari lari-lari, jalan kaki, berenang hingga bersepeda.
Pda intinya Anda harus memperbanyak gerak tubuh Anda agar BAB bis alancar di setiap harinya.
Tak perlu olahraga yang berat, Anda cukup memilih satu olahraga saja yang bisa Anda kerjakan secara rutin.
Misalnya saja dilakukan setiap hari sekitar 10 hingga 15 menit.
4. Mengubah posisi BAB di toilet
Ternyata kesulitan BAB juga disebabkan karena posisi yang tidak benar.
Sudut kaki Anda saat BAB memengaruhi sudut usus besar Anda.
Agar memiliki posisi yang lebih baik, Anda dapat menggunakan bangku kaki di toilet.
Beberapa orang menemukan bahwa itu membantu mereka memiliki gerakan usus yang lebih nyaman dan efektif.
Para peneliti bahkan mempelajari penggunaannya dengan bantuan 52 sukarelawan.
Pada saat Anda tidak memiliki tumpuan kaki yang pas, Anda bisa menyesuaikan postur tubuh saja.
Saat sedang duduk, cobalah meletakkan kaki di tanah.
Maka posisi lutut akan berada lebih tinggi daripada biasanya.
Anda dapat mencari kloset yang sesuai dengan kebutuhan di toko-toko bangunan.
(TribunPalu/Hakim)