Rusia 'Tantang' NATO Perang, Prancis Langsung Turun Tangan, Kirim 3 Kapal Selam Nuklir
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Rabu (23/3/2022), menyatakan pengiriman pasukan perdamaian ke Ukraina dapat menyebabkan konfrontasi.
Dilaporkan RFI, Jumat (18/3/2022), Le Drien berkata ciri-ciri negosiasi Rusia disebut menuntut banyak permintaan, hingga membuat koridor kemanusiaan lalu menyalahkan pihak lain tak menghormatinya.
"Sayangnya kita masih menghadapi logika Rusia yang sama, membuat permintaan yang maksimalis, menginginkan Ukraina untuk menyerah dan mengintensifkan peperangan pengepungan," ujar Le Drian kepada koran Le Parisien.
"Sebagaimana di Grozny dan Aleppo, ada tiga elemen tipikal, pengemboman tanpa diskriminasi, apa yang disebut 'koridor-koridor' kemanusiaan yang didesain agar menuduh pihak lain tidak menghormatinya, dan diskusi tanpa tujuan selain berpura-pura mereka menegosiasi," lanjutnya.
Sementara, Le Drien menyebut pihak Ukraina melaksanakan diskusi dengan bertanggung jawab dan berpikiran terbuka. Namun, sejauh ini gencatan senjata masih belum bisa terwujud.
"Di tengah pertemuan beberapa kali, tapi serang terus bertubi-tubi dilakukan Rusia." Le Drien menegaskan bahwa gencatan senjata adalah hal yang urgent.
Kali ini Prancis tak mau tinggal diam, tiga kapal selam nuklirnya telah berlayar
Kini, Prancis tak mau tinggal diam terhadap ancaman Rusia yang lagi-lagi berbicara tentang senjata nuklirnya.
Dilaporkan The Times Kamis (24/3/2022), Prancis telah menyiapkan tiga kapal selam nuklirnya untuk situasi yang terburuk mungkin terjadi ke depan. Tiga kapal selam nuklirnya itu pun telah berlayar ke laut lepas.
Dua dari empat kapal selam rudal balistik kelas Triomphant telah meninggalkan pangkalan mereka di Ile Longue, Selatan, Brest Prancis.
Sementara satu kapal selam lagi telah berangkat menyusul dua kapal lainnya yang telah berlayar ke laut lepas. Kapal-kapal selam nuklir tersebut akan berlayar dan melakukan patroli permanen di bawah laut Atlantik.
Tindakan Prancis ini sangat jarang dilakukan dalam tiga dekade terakhir. Terakhir kali tiga kapal selam nuklir dikerahkan sebelum berakhirnya Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet.
Artinya kejadian langka ini baru terjadi kembali pertama kalinya setelah lebih dari 30 tahun lalu.
Prancis memiliki empat kapal selam rudal balistik yang bisa meluncurkan nuklir. Tiga di antaranya merupakan kelas Le Triomphant dengan nama Le Triomphant (S616), Temeraire (S617), dan Le Vigilant (S618).
Masing-masing kapal Prancis yang dimodernisasi membawa 16 rudal balistik M51.2 yang masing-masing berisi 150kt hulu ledak. Rudal balistik M51.2 dapat mencapai target sejauh 11.000 km dari lokasi peluncuran. Saat ini Kapal Selam membawa 48 hulu ledak nuklir yang siap diluncurkan jika diperlukan.
Amerika Marah dituding soal senjata biologi kimia, Malah AS mencurigai pihak Rusia sendiri yang akan melakukan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/bawa-bendera-rusia-menyambut-rombongan-pasukan-bersenjata.jpg)