Teror KKB Papua Sulit Dideteksi, Jenderal Andika Peringatkan Prajuritnya: Jangan Sembarangan!

Pergerakan kelompok separatis di Papua yang sulit dideteksi menjadi perhatian serius Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Handover
Jenderal Andika Perkasa (kiri), KKB Papua (kanan). 

TRIBUNPALU.COM - Pergerakan kelompok separatis di Papua yang sulit dideteksi menjadi perhatian serius Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Seperti diketahui, kelompok separatis kerap melakukan serangan tiba-tiba di beberapa wilayah di Papua.

Sasarannya tak hanya aparat keamanan, tetapi juga warga sipil dan para pekerja dari luar Papua.

Jenderal Andika pun mengingatkan para prajuritnya untuk selalu waspada karena sulitnya memprediksi rencana-rencana KKB Papua.

Baca juga: Si Musuh Negara Benny Wenda akan Didatangi Komnas HAM, Misi Akhiri Teror Brutal KKB Papua

Hal ini ditegaskan Jenderal Andika Perkasa menyusul terbongkarnya kebohongan yang dilakukan Komandan Kompi (Danki) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak.

Kebohongan seorang Danki tersebut perihal gugurnya tiga prajurit TNI dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut.

Jenderal Andika Perkasa juga dengan tegas mengintruksikan bawahannya agar tak mengamankan proyek apapun.

"Semuanya bertindak secara disiplin dan berhati-hati serta tidak sembarangan," kata Jenderal Andika seperti dikutip dari channel youtube Jenderal Andika Perkasa.

Baca juga: Kadensus 88 Bocorkan Strategi Baru Hadapi KKB Papua Tanpa Harus Keluarkan Senjata: Ini Penting

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) tersebut juga mengingatkan bahwa KKB Papua bisa berada dimana saja.

Sehingga, kesiapsiagaan setiap prajurit harus selalu diutamakan.

Sekadar diketahui, Jenderal Andika Perkasa akhirnya mengetahui pasca-tertembaknya tiga prajurit di Gome karena melakukan pengamanan penambangan pasir.

Padahal, tidak ada intruksi dari atasannya perihal pengamanan tersebut.

Danki pun melakukan pelaporan yang tak sesuai dengan kronologi kejadian yang sebenarnya.

Baca juga: Kini KKB Papua Dikejar-kejar Pasukan Khusus Tuah Sakti TNI, ULMWP: Justru Menambah Masalah!

Danki tersebut memerintahkan anak buahnya pengamanan alias bekingi penambangan pasir.

Ketiga prajurit TNI yang gugur itu personel Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Mereka adalah Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman. Sedangkan Pratu Saeful kritis yang menjadi korban di Distrik Gome, Kabupaten Puncak pada 27 Januari 2022.

Diketahui, aktivitas bekingan tersebut hanya untuk mendapatkan tambahan uang.

“Yang dilaporkan oleh komandan pos (danki) kepada komandan atasnya yaitu komandan batalyon yang waktu itu vicon (video conference) dengan saya, nah itu bohong,” kata Jenderal Andika Perkasa.

“Jadi misalnya dikatakan dia mengeluarkan pengaman pos itu, patroli ke titik ini, ke titik A, ternyata yang dilakukan itu ke (pengamanan) proyek galian pasir,” lanjut Andika. (*)

(Sumber: Tribun-Papua.com)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved