Janji Hentikan Militer Demi Perdamaian, Nyatanya Rusia Masih Lancarkan Serangan ke Ukraina

 Padahal sudah berjanji akan mengurangi aksi militer, namun Rusia masih belum menghentikan serangan di kota-kota utara Ukraina.

(dailymail.co.uk)
Pasukan Rusia yang terdampar dalam konvoi tank dan kendaraan lapis baja sepanjang 40 mil yang terhenti di pinggiran Kyiv (Kiev), 7 Maret 2022. Kondisi es diperkirakan akan mempersulit militer Rusia yang telah terjebak sekitar 20 mil dari Kyiv (Kiev) Ukraina selama berhari-hari. . Pasukan Rusia mulai menghadapi masalah mekanis, masalah pasokan bahan bakar, dan perlawanan Ukraina yang solid. 

Delegasi Rusia dan Ukraina bertemu bahas perdamaian

Delegasi dari Moskow dan Kyiv mengadakan diskusi selama tiga jam di Istanbul pada hari Selasa yang bertujuan untuk mengakhiri lebih dari sebulan pertempuran di Ukraina.

Ukraina mengatakan telah mengusulkan untuk menjadi negara netral dengan imbalan jaminan keamanan. Tujuan utama invasi Rusia adalah untuk menghentikan Ukraina bergabung dengan aliansi NATO dan pejabat Rusia mengatakan pembicaraan telah pindah ke tahap praktis.

Janji Rusia untuk mengurangi aktivitas militer disambut dengan skeptisisme. "Ukraina bukan orang yang naif," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato video semalam.

Mr Zelensky mengatakan bahwa tanda-tanda awal dari pembicaraan damai adalah "positif", tetapi menambahkan bahwa mereka tidak "menenggelamkan" ledakan peluru Rusia.

Negara-negara lain juga bereaksi dengan hati-hati. Presiden AS Joe Biden mengatakan: "Saya tidak membaca apa pun sampai saya melihat apa tindakan mereka."

Para pemimpin dari Inggris, Prancis, Jerman dan Italia juga mendesak Barat untuk tidak lengah terhadap Rusia. (BBC)

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved