Manfaat Ketumbar
Ketumbar: Simak Manfaat, Efek Samping, hingga Apa Saja yang Harus Diwaspadai jika Mengonsumsinya
Meski belum ada cukup bukti, namun ketumbar dipercaya dapat bermanfaat bagi beberapa penyakit.
TRIBUNPALU.COM - Ketumbar mungkin menjadi bahan alam yang kerap kali Anda temui di dapur rumah Anda.
Bagaimana tidak, ketumbar, baik daun maupun bijinya, kerap kali digunakan sebagai bumbu masakan.
Tak hanya itu, ketumbar ternyata juga bisa menjadi bahan alami yang bermanfaat bagi kesehatan.
Baca juga: Mengonsumsi Ketumbar Bantu Kurangi Durasi, Keparahan, dan Frekuensi Migrain, Begini Cara Mengolahnya
Baca juga: Tanpa Efek Samping, Ketumbar Ternyata Miliki Manfaat Sama dengan Obat Gangguan Kecemasan
Sebagaimana dikutip TribunPalu dari Webmd.com, ketumbar kerap digunakan penderita gangguan jangka panjang dari usus besar yang menyebabkan sakit perut (irritable bowel syndrome atau IBS), sembelit, diare, perut kembung, mual, kaki atlet (Tinea pedis), dan banyak kondisi lainnya.
Namun, belum ada bukti ilmiah yang baik untuk mendukung penggunaan ini.
Dalam makanan, ketumbar digunakan sebagai bumbu kuliner dan untuk mencegah keracunan makanan.
Sementara dalam hal manufaktur, ketumbar digunakan sebagai agen penyedap dalam obat-obatan dan tembakau dan sebagai wewangian dalam kosmetik dan sabun.
Ketumbar juga dipercaya dapat menurunkan gula darah dan membantu membunuh beberapa parasit.
Namun hingga saat ini belum ada cukup informasi untuk mengetahui bagaimana ketumbar bekerja terkait hal tersebut.
Baca juga: Waspada Diabetes, Bantu Jaga Gula Darah Anda dengan Ketumbar, Berikut Alternatif Cara Mengolahnya
Manfaat Ketumbar
Meski belum ada cukup bukti, namun ketumbar dipercaya dapat bermanfaat bagi beberapa penyakit berikut:
- Kaki atlet (Tinea pedis). Penelitian awal menunjukkan bahwa mengoleskan 6% minyak ketumbar pada kulit membantu memperbaiki gejala kaki atlet.
- Gangguan jangka panjang pada usus besar yang menyebabkan sakit perut ( irritable bowel syndrome atau IBS).
- Kecemasan
- Infeksi bakteri atau jamur
- Sembelit
- Kejang
- Diabetes
- Diare
- Insomnia
- Perut kembung
- Nyeri sendi dan bengkak
- Mual
- Sakit perut
- Cacingan
Namun perlu diingat, bukti lebih lanjut diperlukan untuk menilai efektivitas ketumbar untuk penggunaan ini.
Efek Samping
- Bila diminum:
Ketumbar MUNGKIN AMAN bila dikonsumsi dalam jumlah makanan.
Ini MUNGKIN AMAN bagi kebanyakan orang ketika dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar sebagai obat.
Ketumbar dapat menyebabkan reaksi alergi. Gejala reaksi tersebut dapat mencakup asma, pembengkakan hidung, gatal-gatal, atau pembengkakan di dalam mulut.
Reaksi ini tampaknya paling umum pada orang yang bekerja dengan rempah-rempah di industri makanan.
- Saat dioleskan ke kulit :
Ketumbar MUNGKIN AMAN bila digunakan dengan tepat.
Dapat menyebabkan iritasi kulit dan gatal-gatal.
Yang Perlu Diwaspadai
- Kehamilan dan menyusui : Tidak ada informasi yang cukup dapat dipercaya untuk mengetahui apakah ketumbar aman digunakan saat hamil atau menyusui. Tetap di sisi yang aman dan hindari penggunaan.
- Alergi: Orang yang alergi terhadap mugwort, adas manis, jintan, adas, adas, atau tanaman serupa mungkin memiliki reaksi alergi terhadap ketumbar.
- Diabetes: Ketumbar bisa menurunkan kadar gula darah. Jika Anda menderita diabetes dan mengonsumsi ketumbar, pantau kadar gula darah Anda dengan cermat.
- Tekanan darah rendah: Ketumbar dapat menurunkan tekanan darah. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah menjadi rendah pada orang dengan tekanan darah rendah. Gunakan dengan hati-hati jika Anda memiliki tekanan darah rendah atau minum obat untuk menurunkan tekanan darah Anda.
- Operasi: Ketumbar dapat menurunkan gula darah. Ada beberapa kekhawatiran bahwa hal itu dapat mengganggu kontrol gula darah selama operasi. Berhenti menggunakan ketumbar setidaknya 2 minggu sebelum jadwal operasi.
(TribunPalu.com)