Diserang Bharada E dan Bripka RR, Ferdy Sambo Lakukan Perlawanan, Bantah Semua kesaksian Bawahan

Ferdy Sambo disebut membantah telah memerintahkan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E untuk mengisi amunisi ke pistol.

Handover
Sosok Ferdy Sambo. Ferdy Sambo disebut membantah telah memerintahkan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E untuk mengisi amunisi ke pistol. 

TRIBUNPALU.COM - Ferdy Sambo kini mulai mendapatkan serangan dari dua anak buahnya, Bharada E dan Bripka RR.

Bharada E dan Bripka RR menguliti semua kejahatan Ferdy Sambo terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J.

Tak diam lihat aksi Bharada E dan Bripka RR, Ferdy Sambo kini mulai melakukan perlawanan.

Perlawanan itu dengan cara membantah sejumlah pernyataan Bharada E dan Bripka RR.

Terbaru Ferdy Sambo disebut membantah telah memerintahkan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E untuk mengisi amunisi ke pistol.

Keterangan ini berbeda dengan yang disampaikan tersangka Bharada E.

Demikian diungkapkan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Perlawanan Ferdy Sambo Berhasil IPW Nilai Bebasnya Putri sebagai Bukti Kekuatan sang Jenderal

Baca juga: Aiman Temukan Bukti Kedekatan Pengacara Bripka RR dan Kubu Sambo, Ada Skenario Baru sang Jenderal?

“Ada bantahan dari pihak FS (Ferdy Sambo, red), sebagai contoh ya, keterangan Bharada E ketika dia dipanggil ke lantai 3 itu, diminta untuk juga menyiapkan amunisi dalam senjatanya, tapi itu kan dibantah oleh FS,” ucap Taufan.

“Nah tinggal ada dua di antara mereka mana yang benar ini, ini kan rumit ya kan, karena kemudian hanya ada dua dalam peristiwa itu, yaitu saudara Bharada E dan FS.”

Karena itu, kata Taufan, Ferdy Sambo dalam rekonstruksi penembakan Brigadir J, menolak melakukan reka adegan memerintahkan Bharada E mengisi amunisi ke senjata.

“FS bilang, 'Saya nggak pernah nyuruh dia untuk mengisi amunisi', maka dalam rekonstruksi itu kan dia tolak melakukan reka adegan,” ujar Taufan.

“Cuma dalam penembakan, itu sekarang RR (tersangka Bripka Ricky Rizal, red) mengatakan tidak melihat, padahal dia ada di ruangan itu, itu kan unik sekali, keterangan yang terakhir.”

Dengan kesaksian itu, maka dalam konstruksi penembakan hanya ada Ferdy Sambo, Bharada E, dan Kuat Ma’ruf.

“Bharada E mengatakan, selain dia, FS juga menembak. Sebaliknya dalam rekonstruksi itu, FS ini tidak bersedia melakukan reka adegan itu, karena dia bilang dia tidak menembak, nah sangat terbatas sekali kan,” kata Taufan.

“Apalagi tadi saya sudah katakan, mereka sudah melakukan suatu tindakan sistematis obstruction of justice (menghalang-halangi proses hukum, red) dengan menghilangkan CCTV di rumah itu juga mengubah TKP-nya. TKP itu ketika kita datangi dan kita periksa, itu berantakan semua.”

Sumber: Kompas TV
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved