Touna Hari Ini

Warga di Pulau Batudaka Tojo Una-una Kini Bisa Nikmati BBM Satu Harga

Sebelum adanya BBM satu harga ini, warga harus membayar hingga Rp12 ribu untuk satu botol BBM eceran.

Editor: mahyuddin
handover
Masyarakat Pulau Batudaka, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, dapat menikmati BBM satu harga dari PT Pertamina. Sebelumnya, warga harus menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan BBM. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM, TOUNA - Masyarakat Pulau Batudaka, Kabupaten Tojo Una-una Provinsi, Sulawesi Tengah, dapat menikmati BBM satu harga dari PT Pertamina.

Sebelumnya, warga harus menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan BBM.

Warga bernama Abdullah mengatakan, sebelum adanya BBM satu harga ini, Ia harus membayar hingga Rp12 ribu untuk satu botol BBM eceran.

Bahkan, Ia bersama warga lainnya terkadang kehabisan stok dan harus menunggu hingga berhari-hari.

"Stoknya tidak selalu ada, kadang-kadang kehabisan. Biasanya kita lari ke desa lain untuk mendapatkan BBM," ujar Abdullah, Rabu (2/11/2022) siang.

Baca juga: Polres Touna Ciduk 2 Pencuri Baterai Tower Komunikasi, Hasil Curian Dijual Rp 9 Ribu Per Kilo

Namun, Abdullah bersama masyarakat Kecamatan Batudaka dan sekitarnya tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan BBM dengan harga yang sama.

Apalagi setelah diresmikannya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Desa Kulingkinari empat bulan lalu.

"Adanya SPBU ini sangat membantu, karena perbandingannya dengan yang dijual eceran sangat berbeda. Jadi banyak membantu masyarakat di sini," ujar Abdullah.

Abdullah menuturkan, BBM di daerah itu banyak digunakan untuk mengisi mesin perahu katinting sebagai alat mencari ikan di laut.

Karena, mayoritas  warga di Kecamatan Batudaka berprofesi sebagai nelayan.

"Selain itu, juga untuk kendaraan. Saya juga nelayan, disini mayoritas nelayan," ucap Abdullah.

Baca juga: Diduga Tilep Dana Covid-19, Polres Tojo Una-una Tahan Pasutri Pejabat Pemkab

Ddi Pulau Bomba, kata Abdullah, sebenarnya terdapat juga SPBU lain, tepatnya di Desa Wakai.

Namun, karena akses jalan yang jauh dan berlubang, membuat warga lebih memilih menyeberang menggunakan kapal laut ke Kota Ampana demi mendapatkan BBM.

"Masalah pertama kalau ke sana itu, jauh. Kedua jalannya sulit, karena kalau di sana itu, motor masuk di lumpur. Biar tidak distandar motor sudah berdiri sendiri," tuturnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved