Pemilu 2024

Sambut Pemilu, CEO Tribun Network: Seluruh Perspektif Lokal Harus Dapat Tempat di Panggung Nasional

Dahlan Dahi mengatakan tagline yang diusung Tribun yakni Mata Lokal mewakili sebuah perspektif tentang cara melihat persoalan.

Editor: mahyuddin
tribunnews.com
CEO Tribun Network Dahlan Dahi saat acara Tribun Network Series Mata Lokal Memilih bertajuk Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024 di Studio Kompas TV Menara Kompas Jakarta, Selasa (14/2/2023). 

TRIBUNPALU.COM -  CEO Tribun Network Dahlan Dahi mengungkapkan latar belakang lahirnya Tribun dalam kaitannya dengan demokrasi.

Dahlan Dahi mengatakan tagline yang diusung Tribun yakni Mata Lokal mewakili sebuah perspektif tentang cara melihat persoalan.

Ia menjelaskan perspektif tersebut penting mengingat betapa luasnya Indonesia dari sisi wilayah maupun kekayaannya dari sisi jumlah etnis yang mendiaminya.

Menurutnya, hal yang terjadi selama ini adalah masyarakat di sebagian besar wilayah Indonesia hanya melihat dan mendengar persoalan dari sudut pandang Jakarta.

Hal tersebut disampaikannya saat acara Tribun Network Series Mata Lokal Memilih bertajuk Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024 di Studio Kompas TV Menara Kompas Jakarta, Selasa (14/2/2023).

"Padahal sebenarnya kalau kita mau demokrasi, mestinya seluruh perspektif lokal mendapat tempat di panggung nasional. Itulah kenapa Tribun lahir dan bercita-cita memberi akses ke seluruh daerah," kata Dahlan Dahi.

Baca juga: 1 Tahun Jelang Pemilu 2024, KPU Palu Lakukan Hal Ini untuk Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Dahlan Dahi mengatakan hal yang menjadi visi Tribun terkait Mata Lokal adalah masyarakat di satu daerah berbicara tentang diri dan persoalan yang mereka hadapi di daerah tersebut.

Hal tersebut, kata dia, berkaitan juga dengan kanal dan tagline Mata Lokal Memilih yang diusung Tribun dalam gelaran Pemilu 2024 mendatang.

"Itulah Mata Lokal Memilih. Kita ingin pilihan itu diserahkan kepada perspektif lokal," kata dia.

Ia mencontohkan kebijakan yang dirumuskan oleh pemangku kepentingan didasarkan dari berbagai macam perspektif.

Kebijakan yang sudah diketok palu, kata dia, sebenarnya adalah puncak dari berbagai macam perspektif tersebut.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved