Daya Tarik Lalampa Toboli, Kuliner Khas Parigi yang Legendaris

Jika berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong, tidak lengkap jika tidak mencicipi makanan satu ini yaitu Lalampa khas Desa Toboli.

Penulis: Lisna Ali |
TribunPalu.com/Lisna
Jamuriati, salah satu penjual Lalampa di Desa Toboli, Parigi Moutong. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Lisna

TRIBUNPALU.COM, PALU - Jika berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong, tidak lengkap jika tidak mencicipi makanan satu ini yaitu Lalampa khas Desa Toboli.

Makanan ini mirip lemper, tetapi lemper umumnya dikukus. Sedangkan, lalampa Toboli ini dibakar.

Adapun jenis makanan satu ini berbahan dasar beras ketan putih didalamnya berisi suwiran daging ikan laut yang telah dibumbui.

Untuk penyajiannya Lalampa dibungkus berbentuk lonjong dengan daun pisang.

Baca juga: DPRD Sulteng Desak Kepolisian Usut Tuntas Kasus Dugaan Pencabulan di Sebuah Ponpes Palu

Kemudian dibakar di atas bara api sambil diolesi minyak kelapa biar daunnya tercium wangi dan terlihat mengkilat.

Di Toboli Lalampa ini dijajakan hampir disetiap warung makan di Desa Toboli Barat, di Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong Sulteng.

Salah satu Pedagang Lalampa Jamuriati (52) menjual lalampa sudah hampir lima tahun.

Harga lalampa yang ia jual dibandrol dengan harga Rp 2 ribu per bungkus.

Dalam sehari Jamuriati bisa menghabiskan hingga 200 bungkus lalampa.

Jamuriati mengatakan pembelinya kebanyakan merupakan pendatang yang mampir makan ke rumah makannya.

“Kebanyakan juga pendatang yang lewat, seperti supir rental kalau singgah minum kopi disini pasti beli lalampa,” kata Jamuriati Jumat (10/3/2023).(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved