Parigi Moutong Hari Ini

Tangis Marlina di Depan Kantor Bupati Parigi Moutong: Sudah Tiga Tahun Kami Tidak Mendapat Bantuan

Perempuan bernama Marlina itu mengaku belum juga mendapatkan bantuan rumah hunian tetap meski sudah tiga tahun menunggu.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
WARGA SAMPAIKAN KELUHAN - Seorang warga Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan keluhannya di depan Kantor Bupati, Kamis (13/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG - Seorang warga Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan keluhannya di depan Kantor Bupati, Kamis (13/11/2025).

Perempuan bernama Marlina itu mengaku belum juga mendapatkan bantuan rumah hunian tetap meski sudah tiga tahun menunggu.

Dengan suara bergetar, Marlina bercerita rumahnya rusak diterjang banjir beberapa tahun lalu.

Baca juga: Bupati Donggala Serahkan Kasus Dugaan Korupsi PDAM Uwe Lino ke Aparat Penegak Hukum

Namun, hingga kini ia belum menerima bantuan dari pemerintah desa.

“Sudah tiga tahun saya kasihan tidak dapat rumah,” katanya terisak di hadapan ratusan warga yang ikut berunjuk rasa.

Ia berharap pemerintah daerah dan pihak terkait, terutama Dinas Perumahan serta aparat kecamatan, bisa memperhatikan nasibnya.

“Pak Erwin Burase, tolong kasihan kami ini rakyat miskin,” ucapnya menyebut nama bupati yang diyakininya dapat menyalurkan bantuan.

Marlina menegaskan, dirinya dan warga lain bukan datang untuk membuat keributan, melainkan menuntut keadilan dari pemerintah desa.

Baca juga: PDIP Sulteng Buka Konferda dan Konfercab, Tiga Calon Ketua DPD Siap Bertarung

“Kami datang bukan merusuh. Kami hanya minta keadilan dari pemerintah desa kami,” ujar Marlina sambil menitikkan air mata.

Ia menuturkan, masih banyak warga Torue yang bernasib sama sepertinya, yang tidak mendapstkan.

Menurutnya, beberapa penerima justru berasal dari keluarga yang dinilai masih mampu, sementara warga miskin diabaikan.

“Memang kami miskin, tapi kami punya hati nurani. Jangan hanya karena tidak sejalan, kami disingkirkan,” katanya.

Tangisan Marlina sontak mengundang empati warga lain yang ikut dalam aksi.

Baca juga: Bupati Sigi Ajak Masyarakat Jadikan HKN Momentum Perkuat Komitmen Hidup Sehat

Mereka ikut meneriakkan tuntutan agar bantuan dibagikan secara adil.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved