Cek Harta Kekayaan 4 Senator Sulteng 2019-2024, Tersisa 3 Figur Bertarung

TRIBUNPALU.COM, PALU - Sulawesi Tengah mengutus empat figur ke Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2019-2024.

Anggota DPD RI 2019-2024 di daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah (Sulteng) terpilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 di seluruh Indonesia.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui Keputusan KPU Nomor : 1319/PL.01.9-Kpt/06/KPU/VIII/2019, tertanggal 31 Agustus 2019.

Pada Pemilu 2019, Senator Lukky Semen meraih 202.436 suara.

Perolehannya itu menempatkan Lukky Semen peraih suara terbanyak dari tiga Senator Sulteng lainnya.

Disusul Abdul Rachman Thaha dengan suara sah 182.389, kemudian Shaleh Muhamad Aldjufri dengan perolehan 160.196 suara dan Muhammad J Wartabone dengan perolehan 125.432 suara.

Habib Saleh Bin Muhammad Aljufri kemudian digantikan Ahmad Syaifullah Malonda.

Habib Saleh Bin Muhammad Aljufri wafat Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Harta Kekayaan 7 Anggota DPR RI dari Dapil Sulteng Bikin Takjub, Cek Daftarnya

Informasi diperoleh TribunPalu.com, dari empat Senator Sulteng, hanya tiga yang bertarung kembali berebut kursi DPD RI di Pemilu 2024.

Ketiganya adalah Lukky Semen, Abdul Rachman Thaha dan Ahmad Syaifullah Malonda.

Sementara Muhammad J Wartabone dikabarkan bertarung di Pemilihan Legislator (Pileg) 2024 untuk tingkat DPRD Sulteng.

Harta Kekayaan ketiga anggota DPD RI itu tercatat di e-LHKPN.

Lukky Semen

Lukky Semen lahir di Tolitoli, 7 September 1964, dikutip dari jariungu.com.

Lukky Semen menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Palu dan lulus pada tahun 1983.

Kemudian Lukky Semen melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Manado dan lulus dengan gelar Sarjana pada tahun 1990/

Sebelum menjabat sebagai anggota DPD RI, Lukky Semen pernah menjabat sebagai anggota DPRD Sulawesi Tengah periode 2014-2019.

Harta Kekayaan Lukky Semen berdasarkan e-LHKPN per 31 Desember 2021 mencapai Rp 40,6 miliar.

Baca juga: Harta Kekayaan 3 Mantan Pejabat Pemprov Sulteng yang Berebut Kursi DPD RI 2024

Harta Kekayaannya itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 66 miliar.

Asetnya itu terdiri dari 10 item dengan sebaran Kota Palu, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Selain itu, Lukky Semen juga memiliki alat transportasi senilai Rp 1,9 miliar.

Total alat trasportasi yang terdaftar di LHKPN mencapai 10 unit.

Itu karena Lukky Semen banyak menjadikan transportasi miliknya sebagai ambulans.

Harta Kekayaan lain Lukky Semen juga terdapat pada harta bergerak lainnya, senilai Rp 150 juta dan Simpanan senilai Rp 2,2 miliar.

Total Harta Kekayaan Lukky Semen senilai Rp 70.505.931.439 dipotong utang Rp 29.887.377.255.

Abdul Rachman Thaha

Senator Sulteng satu ini kerap menggaungkan tagline Anak Guru Mengaji.

Itu karena pria kelahiran 17 September 1979 itu lahir dari rahim seorang Guru Mengaji.

Sedangkan ayahnya adalah adalah seorang pedagang kain (kaki lima).

Putra bungsu dari 12 bersaudara itu hijrah dari Palu ke Makassar lalu ke Pulau Jawa untuk berjuang mengadu nasib.

Dari mengadu nasib di tanah rantau, alumni Universitas Muslim Indonesia itu menyelesaikan pendidikannnya di bangku kuliah, mulai S1 hingga doktor S3.

Baca juga: Kepala Daerah Terkaya di Sulawesi Tengah Bukan Gubernur, Berikut Daftar Harta Kekayaan Bupati

Harta Kekayaan Abdul Rachman Thaha berdasarkan e-LHKPN 31 Desember 2021 mencapai Rp 6,3 miliar.

Harta Kekayaannya itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 5 miliar.

Asetnya itu sebanyak lima item dengan sebaran Kota Palu, Makassar dan Kabupaten Gowa.

Dia juga memiliki aset berupa transportasi senilai Rp 970 juta dengan total empat item.

Harta bergerak lainnya Rp 183 juta dan simpanan Rp 100 juta.

Ahmad Syaifullah Malonda

Ahmad Syaifullah Malonda melenggang sebagai pengganti antarwaktu Habib Saleh Bin Muhammad Aljufri di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI alias Senator Sulteng.

Kepastian itu setelah Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Mamun Amir menolak menjadi pengganti antarwaktu DPD RI.

Habib Saleh Bin Muhammad Aljufri yang pada pemilu 2019 meraih 160.196 suara wafat Jumat (11/11/2022).

Posisinya pun digantikan peraih suara terbanyak setelahnya, Mamun Amir.

Pada Pemilu 2019, Mamun Amir meraih 112.752 suara.

Namun, posisi itu ditolak Mamun Amir karena ingin menuntaskan masa pengabdian sebagai Wakil Gubernur Sulteng mendampingi Rusdy Mastura.

Baca juga: Harta Kekayaan Figur Balon Gubernur di Pilgub Sulteng 2024, Ada 2 Perempuan dan 3 Bupati

Kursi pengganti antarwaktu itupun diturunkan kepada Ahmad Syaifullah Malonda.

Ahmad Syaifullah Malonda bukanlah orang baru di DPD RI alias Senator Sulteng.

Jebolan Universitas Muhammadiyah Malang itu pernah menjabat sebagai Senator Sulteng dua periode, 2009-2014 dan 2014-2019.

Pria kelahiran Palu, 20 Juni 1971 itu mendulang 102.977 suara pada Pemilu 2014.

Di Pemilu 2024, Ahmad Syaifullah Malonda mencalon diri lagi.

Dia membawa 3.004 dari 2.000 syarat dukungan yang disyaratkan KPU.

Harta Kekayaan Syaifullah Malonda di e-LHKPN hanya mencatatkan data lama.

Pada laporan 9 Juli 2010, Ahmad Syaifullah Malonda melaporkan Rp 241 juta.

Sementara pada 9 Juli 2018, Ahmad Syaifullah Malonda melaporkan Rp 1,8 miliar.

Harta Kekayannya itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 325 juta.

Asetnya itu terdiri dari tiga item dengan sebaran Kota Palu dan Donggala.

Selain itu, dia juga memiliki aset berupa alat transportasi senilai Rp 123 juta dan simpanan Rp 1,4 miliar.

Muhammad J Wartabone

Muhammad J Wartabone sebelum melenggang ke DPR RI adalah anggota DPRD Kota Palu tiga periode.

Pria kelahiran Salua  28 Oktober 1975itu banyak menghabiskan waktu menjadi guru sebelum berkiprah di dunia politik. 

Jebolan pascasarjana Ilmu Hukum Islam Unversitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar itu dikabarkan tak lagi bertarung untuk kursi DPD RI pada Pemilu 2024.

Muhammad J Wartabone dikabarkan bergabung Nasdem Sulteng dan maju sebagai anggota DPRD Sulteng.

Berdasarkan e-LHKPN per 31 Desember 2021, Muhammad J Wartabone memiliki Harta Kekayaan mencapai Rp 34,9 miliar.

Harta Kekayaannya itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 33,4 miliar.

Asetnya itu terdiri dari 24 item dengan sebaran Kota Palu dan Sigi.

Aset lainnya adalah transportasi senilai Rp 950 juta, simpanannya Rp 77 juta, harta lainnya Rp 400 juta.(*)