Sejarah Hari Ini

Sejarah Batu Raja Tomini, Situs Kerajaan yang Pernah Disakralkan Warga Parigi Moutong

Raja pertama yang memerintah di Teluk Tomini pada saat itu (sebelum zaman penjajahan Belanda) adalah Pondatu yakni cucu dari Bulane Mbu'a.

Editor: mahyuddin
handover
Terdapat situs peninggalan kerajaan yang disakralkan warga di Desa Tomini, Kecamatan Tomini,Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. Situs itu berupa batu yang bagiannya tertanam di dalam tanah dan bagian lainnya berada di permukaan. 

Kerajaan Moutong hasil dari pembentukan Belanda itu dipimpin Raja Daeng Malino dan setelah ia wafat, berpindah ke Borman sebagai Raja pada tahun 1917 yang memerintah sampai tahun 1924.

Setelah kurang lebih 7 tahun, Raja Borman digantikan Wakil Raja bernama HS Lahiya sampai tahun 1929,

Berdasarkan keinginan seluruh rakyat pada saat itu, maka ditetapkan proses pelantikan Raja Moutong dengan nama Kuti Tombolotutu difokuskan ke Desa Tomini.

Hal itu karena Desa Tomini adalah desa tertua dan dipercaya sebagai tempat lahirnya putra dan putri keturunan bangsawan yang memerintahKerajaan Moutong pada zaman Hindia Belanda.

Tepat pada hari Senin, 10 Juni 1929, dilaksanakanlah pelantikan Raja Kuti Tombolotutu di Desa Tomini yang dihadiri raja-raja dari seluruh Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Proses pelantikan itu juga, dihadiri Residen Manado, Asisten Residen Donggala, Kontouliur Parigi, rakyat dari seluruh wilayah kerajaan Moutong, rakyat dari Parigi dan Gorontalo.

Baca juga: Berada di Dalam Lorong di Kelurahan Baru, Begini Kondisi Makam Raja Maili Palu

Proses pelantikan Raja Kuti Tombolotutu dilaksanakan di alun-alun Desa Tomini.

Kala itu, Raja Kuti Tombolotutu dilantik dan disumpah sembari duduk di atas batu bersama permaisurinya.

Kedua batu yang didiuki sang raja kala itu diambil dari hulu sungai Tomini dan ditempatkan secara berdekatan di lapangan alun-alun desa.

Batu tempat duduk raja dan permaisuri saat pelantikan itulah yang kini disebut Batu Raja Tomini.

Bahkan lapangan sepak bola tempat batu berada dinamakan lapangan Batu Raja.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved