Ledakan Tungku Tewaskan 12 Pekerja

Ledakan Tungku Smelter, Berikut Deretan Kejahatan PT ITSS pada Karyawan Menurut Jatam Sulteng

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng mengungkap deretan kejahatan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS) kawasan PT Indonesia Morowali Ind

|
Editor: Haqir Muhakir
Handover
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng mengungkap deretan kejahatan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS) kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). 

Laporan Wartawan TribunPalu, Rian Afdhal

TRIBUNPALU.COM, MOROWALI - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng mengungkap deretan kejahatan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS) kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Hal itu diungkapkan Koordinator Jatam Sulteng, Taufik melalui keterangan tertulisnya yang diterima TribunPalu.com, Selasa (26/12/2023).

Menurut Taufik, pada tahun 2017, seorang petinggi PT ITSS diduga melarang karyawannya melaksanakan salat Jumat berjamaah dengan dalih jika para karyawan pergi bersamaan lalu bagaimana pekerjaan di tempat tersebut.

Akibatnya, terjadi perdebatan antara para karyawan dan bos yang diduga melarang melaksanakan ibadah tersebut.

Baca juga: Jatam Sulteng Minta Presiden dan Kapolri Lakukan Hal Ini Buntut Ledakan Tungku Smelter PT ITSS

Setelah berdebat, akhirnya para karyawan di izinkan shalat Jum’at tapi secara bergantian. Namun keputusan itu tidak diterima oleh karyawan.

Perusahaan menanggapi persoalan seperti itu dengan memberikan Surat Peringatan 3 (SP-3) karena penolakan perintah itu.

Selain persoalan ibadah sholat Jumat, PT ITSS juga diduga banyak menyelundupkan karyawan ilegal dari Cina melalui jalur tersembunyi.

Kesenjangan perlakuan antara karyawan Cina dan Indonesia juga terjadi di perusahaan itu.

Banyak kejadian karyawan Indonesia yang diberi makanan sudah tidak layak konsumsi hingga gaji karyawan Cina juga tiga sampai empat kali lebih besar dari karyawan Indonesia.

Kemudian, menurut catatan Trends Asia, selama kurun 2015-2022, 53 orang tewas karena kecelakaan kerja di sana. 75 persen korban adalah tenaga kerja lokal dan sisanya, tenaga kerja China.

Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Kerja di Kawasan PT IMIP Morowali Capai 18 Orang, 8 Tenaga Kerja Asing

Menurutnya, jumlah itu masih rendah, karena perusahaan diduga cenderung menutupi kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi di lapangan hingga menyulitkan pengumpulan informasi.

"Jumlah korban kematian di kawasan industri nikel ini sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, namun perusahaan seringkali diduga terutup, dan cenderung sembunyikan informasi, ini sejalan dengan pemerintah yang abai dan tak tegas.," ujarnya.

"Para karyawan diduga ketakutan memberikan informasi kecelakaan, karena konsekuensinya mereka diduga akan mendapatkan surat peringatan atau bahkan langsung dipecat,” tambahnya.

Olehnya, Jatam Sulteng menuntut Presiden Jokowi agar melakukan audit atau evaluasi atas peristiwa ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS) kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Kabupaten Morowali.

Selanjutnya, pihaknya juga meminta Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk segera lakukan proses hukum atas peristiwa tersebut.

"Kami juga menuntut presiden untuk segera perintahkan PT IMIP agar melakukan pemulihan sosial-ekologis atas segala kerusakan yang telah terjadi," tuturnya. 

Halaman
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved