Anwar Hafid Dapat Ucapan Selamat, Incumbent Cudy dan Hidayat Lamakarate Tunggu Survei Golkar

TRIBUNPALU.COM, PALU - Ucapan selamat mengalir untuk pasangan bakal calon Gubernur Sulteng Anwar Hafid-Reny A Lamadjido atas perolehan usungan dari partai politik.

Ucapan mencuat dari dua penghuni group Whatsapp "Tuaka untuk Negeri", Rabu (26/6/2024).

Anwar Hafid-Reny A Lamadjido kabarnya telah menggenapkan 11 kursi usungan partai politik sebagai syarat mendaftar di KPU.

Atas ucapan selamat itu, Anwar Hafid tak banyak bicara.

"Alhamdulillah, mohon doa semoga semua dilancarkan," kata Ketua Demokrat Sulteng itu melalui Juru Bicaranya Asnawi Abdul Rasyid.

Dia menambahkan, komunikasi dengan partai politik terus terjalin untuk mewujudkan program Nambaso.

Baca juga: Relawan Anwar Hafid Dirikan Dapur Umum untuk Korban Banjir Bandang di Toribulu Parigi Moutong

Anwar Hafid-Reny A Lamadjido diketahui telah mengantongi rekomendasi Partai Demokrat dan dokumen B1KWK partai PBB.

Rekomendasi B.1-KWK merupakan keputusan final partai politik terhadap figur kepala daerah.

Di Pilgub Sulteng 2024, baru dua partai menerbitkan Rekomendasi B.1-KWK.

Selain PBB yang dipegang Anwar Hafid-Reny A Lamadjido, ada juga PAN yang dipegang pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri.

Kekuatan Partai Demokrat dan PBB menggenapkan sembilan kursi dimiliki Anwar Hafid-Reny A Lamadjido.

Anwar Hafid-Reny A Lamadjido membutuhkan dua kursi lagi untuk memenuhi syarat.

Total 11 kursi syarat untuk pendaftaran balon gubernur dan wakil gubernur di KPU Sulteng.

Manuver Incumbent

ncumbent Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Wakil Gubernur Mamun Amir menerima restu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Restu itu dalam bentuk rekomendasi yang diserahkan Sekjen Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan.

Kabar itupun disampaikan Ketua PDIP Sulteng Muharram Nurdin, Kamis (20/6/2024).

Menurutnya, dokumen yang diserahkan Sekjen merupakan rekomendasi.

"Belum B1KWK. Karena survei masih bergulir," kata Legislator PDIP Sulteng tersebut via Whatsapp.

PDIP mengontrol tujuh kursi di DPRD Sulteng.

Jika PDIP menetapkan Rusdy Mastura-Mamun Amir sebagai usungannya, maka pasangan bertagline Sangganipa itu memiliki kekuatan sembilan kursi.

Rusdy Mastura-Mamun Amir sebelumnya telah mendapatkan restu Partai Perindo yang memiliki dua kursi di DPRD Sulteng hasil Pileg 2024.

Baca juga: Perluas Struktur Pemenangan Ahmad Ali untuk Pilgub Sulteng, Relawan Banuata Hadir Banggai dan Poso

Sebelum PDIP, Rusdy Mastura juga dikabarkan telah mendapat restu yang sama dari Partai Golkar.

Hanya saja Rusdy Mastura harus menunggu hasil survey Golkar untuk tahap ketiga.

Golkar memiliki delapan kursi di DPRD Sulteng.

Manuver Rusdy Mastura dan Mamun Amir di Golkar dan PDIP juga bakal mengganjal langkah Ketua Golkar Sigi Moh Irwan Lapatta untuk melenggang di Pilgub Sulteng 2024.

Pasalnya, Irwan Lapatta yang sebelumnya menerima surat tugas Partai Golkar tengah mematangkan komunikasinya dengan PDIP.

Bahkan PDIP Sulteng mendorong kader Sri Lalusu menjadi pasangan Irwan Lapatta di Pilgub Sulteng 2024.

Hidayat Lamakarate Tunggu Survei Golkar

Ketua PMI Sulteng Hidayat Lamakarate telah bergabung Partai Golkar dan menjadi satu dari lima figur Balon Gubernur Sulteng yang disurvei partai beringin tersebut.

"Saya pegang KTA Partai Golkar dan telah mengikuti rekam survei hingga tahap dua," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah 2017-2020 itu.

Hidayat sebelumnya mendapat dukungan PKS bersama Sakinah Aljufri.

Koalisi Golkar dan PKS juga cukup untuk mendorong pasangan balon gubernur.

Itu karena PKS mengontrol lima kursi di DPRD Sulteng hasil Pileg 2024.

Baca juga: Maju Lagi Bareng Mamun Amir di Pilgub Sulteng 2024, Rusdy Mastura: Ngapain Saya Cari yang Lain?

Gambar Hidayat Lamakarate-Sakinah Aljufri pun bertebaran di media soal menggunakan warna Kuning padanan Orange.

Hidayat Lamakarate bukanlah pendatang baru di Pilgub Sulteng 2024.

Pada Pilkada 2020, dia merupakan lawan tunggal Rusdy Mastura-Mamun Amir.

Kala itu, Hidayat Lamakarete berpasangan Bartholomeus diusung Partai Gerinda dan PDI Perjuangan dengan jumlah 12 kursi serta mendapatkan dukungan partai nonkursi, yaitu Beringin Karya.(*)