Pilkada Tolitoli 2024

PPP Usung Paket Faisal-Nurdin di Pilkada Tolitoli 2024, Sofyan-Nasir di Buol

PPP optimistis memenangkan Pilkada di Kabupaten Tolitoli dan Buol karena merupakan basis partai.

Penulis: Haqir Muhakir | Editor: mahyuddin
handover
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menetapkan usungannya untuk Pilkada Tolitoli 2024 dan Pilkada Buol 2024, Sulawesi Tengah. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menetapkan usungannya untuk Pilkada Tolitoli 2024 dan Pilkada Buol 2024, Sulawesi Tengah.

Di Pilkada Tolitoli 2024, PPP mendorong pasangan Moh Faisal Lahadja-Nurdin Najamudin.

Moh Faisal Lahadja merupakan kader Partai Golkar, sementara Nurdin Najamudin kader PPP.

Pasangan Sofyan Mailili dan Nasir Dai Maroto menjadi usungan PPP di Pilkada Buol 2024.

Ketua PPP Sulteng Fairus Husen Maskati menyebutkan, partainya optimistis memenangkan Pilkada di Kabupaten Tolitoli dan Buol.

Baca juga: Erwin Burrase Unggul di Pilkada Parimo 2024 Berdasarkan Hasil Survei SMRC

Itu karena Tolitoli dan Buol merupakan basis PPP.

"Apalagi usungan kami di kedua kabupaten itu memiliki elektabilitas di atas rata-rata. Di Tolitoli misalnya, Faisal Lahadja kader Golkar, partai pemenang di Sulawesi Tengah," tutur Fairus Husen Maskati via Whatsapp, Sabtu (27/6/2024).

"Insya Allah selaku Ketua PPP dan anggota dewan dari Dapil situ, saya pastikan akan turun full memenangkan kedua pasangan calon tersebut dengan segala kemampuan kami," ucapnya menambahkan.

Legislator PPP Sulteng itu menambahkan, partainya ingin menang dengan cara terhormat di kedua daerah itu dengan memenangkan hati rakyat secara utuh .

"Pilkada adalah ajang para paslon berjanji. Di musim itu, orang bisa berjanji apa saja, sesuatu yang tidak mungkin, menjadi mungkin dengan janji. Problemnya tentu bukan pada janji Paslon, melainkan bisa tidak rakyat menggunakan rekam jejaknya untuk menguji kesanggupan paslon menepati janji," jelas Waketum DPD Kadin Sulteng itu.

"Mari membangun Kabupaten Buol dan Tolitoli tanpa diskriminasi, tekanan, atau pilih kasih agar rakyat memiliki kepala daerah memimpin dengan hati serta cinta, bukan dengan Kekuasaan dan perintah dapat tercapai." (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved