Sulteng Hari Ini
Jaksa Masuk Sekolah, Kejati Sulteng Sosialisasi Hukum ke Pelajar Pasraman Pura Agung Wanakertha Palu
Tim Penerangan Hukum (Penkum) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah kembali melaksanakan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) dengan tujuan mensosialisasikan
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Priyatno
TRIBUNPALU.COM, PALU - Tim Penerangan Hukum (Penkum) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah kembali melaksanakan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) dengan tujuan mensosialisasikan hukum kepada para siswa, Kamis (1/8/2024).
Sasaran tim penkum Kejari Sulteng kali ini, para anak didik di Pasraman Pura Agung Wanakertha Jagatnatha, Jl Jabal nur, Talise Kota Palu.
Program itu bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter, taat hukum, serta memahami pentingnya moderasi beragama.
Narasumber pada kegiatan ini adalah Kasi Penkum Kejati Sulteng, Laode Abd. Sofian, yang didampingi oleh Kasi Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, Firdaus M. Zein sebagai moderator.
Baca juga: Dua Pelajar di Kota Palu Diciduk Polisi Lantaran Terlibat Geng Motor, Terancam Hukuman Ini
Dalam kesempatan tersebut, Laode Abd. Sofian memaparkan tugas dan fungsi kejaksaan, yang tidak hanya meliputi penegakan hukum tetapi juga upaya pencegahan pelanggaran hukum.
Kegiatan kali ini mengangkat topik "Membangun masa depan cerah tanpa Narkoba dan judi serta pentingnya moderasi beragama".
Laode Abd. Sofian menuturkan bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkoba merupakan persoalan serius di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.
Peredaran narkoba semakin meningkat dan media peredaran semakin canggih, sering kali menyasar anak sekolah yang tidak jarang terjerat sebagai pengguna atau bahkan pengedar. Selain narkoba, judi online juga menjadi perhatian serius karena kemudahan aksesnya yang mengancam generasi muda.
Dalam upaya pencegahan, Laode berharap program jaksa masuk sekolah (JMS) dapat memberikan pemahaman tentang hukum dan sanksi terkait penyalahgunaan narkoba dan judi online, sehingga para pelajar tidak terlibat dalam tindakan melawan hukum.
Selain itu, Laode juga menjelaskan pentingnya pendidikan karakter yang mencakup nilai-nilai kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan.
Ia menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai esensi menjaga keselamatan jiwa manusia, menjunjung tinggi keadaban, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan dengan memanusiakan manusia demi kemaslahatan bersama. (*)
Sekum Pengprov Taekwondo Sulteng: Daerah Bisa Kirim Atlet Keluar Provinsi |
![]() |
---|
Anwar Hafid: Persatuan Dan Dukungan Jadikan Palu Kota Tangguh |
![]() |
---|
HUT ke-47 Kota Palu, Gubernur Anwar Hafid Tekankan Optimisme dan Persatuan |
![]() |
---|
Sulteng Inflasi Tertinggi ke-4 Nasional, Gubernur Anwar Hafid Soroti Masalah Distribusi Beras |
![]() |
---|
YIMM Tanggung Seluruh Pajak Hadiah Rp1 Miliar untuk Sartina si Miliarder Yamaha Asal Poso |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.