Kadis Peternakan Sigi Sebut Pembangunan 3 RPH Telan Anggaran hingga Rp 6 Miliar

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Angelina

TRIBUNPALU.COM, SIGI – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi, Ihsan, menyampaikan bahwa pembangunan tiga Rumah Potong Hewan (RPH) di Kabupaten Sigi menghabiskan anggaran sebesar Rp6 miliar. 

Hal ini diungkapkannya saat ditemui usai peresmian RPH yang berada di lingkungan Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (8/1/2025) siang. 

"Anggaran untuk satu RPH, termasuk bangunan fisik dan peralatannya, mencapai Rp2 miliar. Dengan total tiga RPH, total anggarannya sekitar Rp6 miliar, yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2024 dari Kementerian Pertanian," jelas Ihsan.

Ia menjelaskan, kabupaten Sigi memiliki tiga RPH, terdiri dari dua RPH ruminansia yang berlokasi di Kantor Dinas Peternakan dan Desa Beka, serta satu RPH unggas yang berada di kompleks yang sama.

Baca juga: Sigi Bangun RPH, Bupati Irwan: Daging Beku Berkualitas Siap Merambah Pasar Regional

Ihsan optimis dengan operasional tiga RPH tersebut, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp100 juta per tahun dapat tercapai. Bahkan, ia meyakini target itu bisa melampaui Rp300 juta hingga Rp400 juta sesuai arahan Bupati Sigi.

"Insya Allah, dengan beroperasinya tiga RPH ini, target PAD sebesar Rp100 juta akan tercapai, bahkan lebih. Kami juga sudah menjadwalkan pertemuan dengan para pelaku usaha pemotongan sapi dan unggas di Kabupaten Sigi untuk memaksimalkan fungsi RPH, baik di Biromaru maupun Beka," tambahnya.

Adapun tarif pemotongan ditetapkan sebesar Rp50.000 per ekor sapi dan Rp1.000 per ekor unggas atau ayam. 

Meski demikian, Ihsan mengakui masih ada tantangan dalam optimalisasi pengiriman daging ke wilayah lain.

"Kami masih terkendala karena belum memiliki mesin cold storage untuk pembekuan daging. Ke depan, pengadaan alat ini akan menjadi prioritas kami, sehingga daging yang sudah dipotong, dikemas, dan dibekukan dapat langsung dikirim. Hal ini bertujuan agar ekspor tidak lagi berupa ternak hidup, tetapi dalam bentuk daging olahan," ujar Ihsan.

Ia optimis proses pemotongan hingga pengepakan dan pembekuan akan bisa dilakukan di RPH Sigi dalam satu tahun yang akan datang. 

Ihsan menambahkan, rencana operasional RPH diharapkan dapat dimulai minggu ini, tanpa menunggu Idul Adha atau hari raya besar keagamaan lainnya.

"Kami berharap RPH ini bisa memberikan kontribusi besar bagi pengelolaan peternakan di Sigi, meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan dan dapat mendukung ketahanan pangan di Sigi hingga Sulawesi Tengah," pungkasnya. (*)