Sulteng Hari Ini

OJK Optimistis Sektor Jasa Keuangan 2025 Tetap Stabil dan Inklusif

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan optimisme terhadap kinerja sektor jasa keuangan pada 2025.

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
HANDOVER / HUMAS OJK SULTENG
OJK LINDUNGI KONSUMEN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan yang inklusif guna mendukung program prioritas pemerintah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan yang inklusif guna mendukung program prioritas pemerintah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Hal ini disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 yang digelar di Jakarta pada Selasa (11/2/2025), dihadiri oleh ratusan pelaku industri jasa keuangan serta sejumlah pimpinan kementerian dan lembaga.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan optimisme terhadap kinerja sektor jasa keuangan pada 2025, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Motor Honda Supra 2001 Habis Terbakar, Warga Gotong Royong Padamkan Api

"Kami optimistis kinerja sektor jasa keuangan di tahun 2025 akan berlanjut," ujar Mahendra Siregar dalam forum tersebut.

Pada kesempatan itu, OJK juga meluncurkan dua inisiatif baru untuk meningkatkan integritas sektor jasa keuangan dan melindungi masyarakat dari penipuan, yaitu Indonesia Anti Scam Center (Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan) serta Sistem Informasi Pelaku di Sektor Keuangan (Sipelaku).

Baca juga: Hari Pertama Operasi Keselamatan Tinombala Tercatat 2.637 Pelanggaran dan 2 Kecelakaan di Sulteng

Dalam upaya menjaga ketahanan sektor jasa keuangan dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian, OJK menetapkan empat kebijakan prioritas di tahun 2025:

1. Optimalisasi Kontribusi Sektor Jasa Keuangan

Dukungan terhadap program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan ketahanan pangan melalui kemudahan akses pembiayaan bagi petani dan UMKM.

Penguatan ekosistem asuransi kesehatan serta edukasi keuangan bagi masyarakat melalui integrasi dalam kurikulum pendidikan.

Dukungan terhadap program pembangunan 3 juta hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan kemudahan akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Penguatan likuiditas ekonomi melalui kebijakan terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) agar dana eksportir lebih banyak ditempatkan dalam sistem keuangan nasional.

Baca juga: Polda Sulteng Berhasil Tegur 900 Pengendara pada Hari Pertama Operasi Tinombala 2025

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved