Peluncuran Koperasi Merah Putih Sulteng

Menteri Desa dan Gubernur Sulteng Luncurkan Gerakan Nasional Koperasi Merah Putih dari Desa

Acara ini dihadiri lebih dari 5.000 kepala desa, lurah, camat, dan pemangku kepentingan desa dari seluruh wilayah Sulawesi Tengah. 

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
HANDOVER / BIRO ADPIM PEMPROV SULTENG
KOPERASI MERAH PUTIH SULTENG - Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui peluncuran Program Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih serta Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis.  

Selain peluncuran koperasi, kegiatan ini juga memfokuskan perhatian pada Program Makan Bergizi Gratis yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan anak-anak di desa, sekaligus sebagai bagian dari upaya nasional memberantas kemiskinan dan stunting. 

Pemerintah pusat melalui berbagai kementerian, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Keuangan, telah berkolaborasi untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Semangat dari kegiatan ini membawa harapan baru bahwa desa akan menjadi pusat pergerakan ekonomi nasional.

Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi fondasi kuat bagi kedaulatan ekonomi rakyat. 

Pemerintah menargetkan seluruh proses pembentukan dan legalisasi koperasi rampung pada akhir Juni 2025, sehingga pada peringatan Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025, koperasi-koperasi tersebut sudah mulai beroperasi. 

Presiden Republik Indonesia dijadwalkan akan meresmikan peluncuran Koperasi Merah Putih secara nasional pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Melalui gerakan koperasi ini, pemerintah berharap tidak ada lagi ketimpangan ekonomi antara desa dan kota. 

Dengan lebih dari 75 ribu desa di seluruh Indonesia, dan mayoritas penduduk tinggal di desa, pemberdayaan ekonomi desa menjadi keniscayaan. 

Menteri Yandri pun mengajak seluruh kepala desa agar tetap semangat dan percaya bahwa peran mereka sangat strategis, bahkan bisa melampaui ekspektasi.

“Jangan pernah meremehkan peran kepala desa, karena dari desa bisa lahir pemimpin bangsa. Gubernur pun bisa berasal dari desa,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved