Suara Pembaca

Berlibur ke Togean Menikmati Surga Tersembunyi di Garis Khatulistiwa

Wajahnya sumringah. Ia tersenyum puas. Destinasi wisata ini boleh dibilang salah satu yang terbaik di Indonesia.

Editor: mahyuddin
Dinas Pariwisata Tojo Una-una
Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah. 

Sesekali, ikan pari melintas dengan gerak lamban yang nyaris spiritual. Tak ada sinyal handphone.

Tak ada Zoom meeting. Yang ada hanya napas dalam masker selam dan detak jantung yang bergetar pelan. 

Suatu pagi, Rinto, pemandu lokal, mengajak Roni ke titik nol: garis khatulistiwa.

“Garisnya tidak kelihatan, tapi kita tepat di atasnya,” katanya sambil menunjuk ke permukaan laut yang seolah tak berubah.

Namun Roni merasakan keheningan yang aneh. Seperti berdiri di tengah-tengah panggung setelah pertunjukan selesai. Semua jadi sunyi. Segalanya terasa seimbang.

“Orang-orang yang datang ke sini menemukan banyak hal yang unik,” kata Rinto sambil menatap birunya laut.

"Saat pulang, mereka membawa kenangan indah puspa warna yang sulit untuk dilupakan.”

Malam terakhir, Roni duduk di ujung dermaga. Bintang-bintang memantul indah di permukaan laut.

Bulan terlihat begitu menawan. Roni hanya duduk diam. Tidak menulis apa-apa. Tidak juga memotret langit.

Ia hanya duduk. Mendengarkan. Merasakan.

Di Togean, bagi Roni, waktu seperti tidak berjalan, seolah mengendap.

Dari situ, Roni pun belajar untuk tidak terus-terusan bergerak.

Di Pulau Togean yang ada hanya laut, langit, dan diri Roni sendiri, dalam versi yang paling telanjang.

Ketika kapal menjemputnya untuk kembali. Roni tidak merasa sedih.

Namun ia tahu, bahwa ia akan terus membawa garis tak terlihat itu dalam dirinya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved