Warga Tuntut Cabut Izin Tambang

Gubernur Sulteng Tegaskan Penutupan Permanen Dua Tambang Galian C di Kelurahan Tipo

Keputusan tersebut menjadi jawaban atas perjuangan masyarakat selama delapan bulan dalam mempertahankan ruang hidup

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
Zulfadli/TribunPalu.com
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan penghentian secara permanen terhadap dua tambang galian C yang selama ini mendapat penolakan dari masyarakat Kelurahan Tipo. 

“Hari ini kami meneteskan air mata. Kami tidak pernah anarkis, kami tidak melawan pemerintah. Kami tempuh seluruh jalur, tapi hanya menemui kekecewaan. Hari ini luka kami selama delapan bulan terobati dengan kehadiran Bapak Gubernur,” kata Faisal.

Tokoh adat Ulujadi, Astam, dalam orasinya menyebutkan bahwa izin-izin tambang yang selama ini berlaku di Kalora dan Tipo terbit tanpa prosedur yang sah dan tanpa pelibatan masyarakat.

Baca juga: Solar Subsidi Diselundupkan ke Sulteng, Polisi Ringkus Lima Kendaraan

“Kami tidak anti pembangunan. Tapi kami menolak tambang yang merusak alam, menghilangkan sumber air, dan menimbulkan konflik sosial,” tegasnya.

Sementara dari wilayah Kabupaten Sigi, tokoh masyarakat mengungkapkan persoalan tapal batas yang belum selesai sejak 2012.

“Pemasangan patok tidak melibatkan kami. Patoknya sudah kami cabut dan simpan di kantor kelurahan. Kami minta Gubernur memfasilitasi penyelesaiannya,” ucapnya.

Warga Kelurahan Tipo juga menyampaikan protes terhadap tumpang tindih kepemilikan tanah yang memicu konflik administratif dan sosial. Mereka menyoroti adanya SKPT ganda atas nama warga Kalora di wilayah Tipo.

“Kami minta kejelasan status wilayah kami. Jangan sampai masyarakat jadi korban akibat permainan administrasi yang tidak adil,” ujar salah satu perwakilan warga.

Menutup pernyataannya, Gubernur Anwar Hafid menyerukan agar masyarakat tetap tenang dan percaya bahwa negara hadir di pihak rakyat.

“Saya berharap seluruh masyarakat tenang. Ini tanggung jawab saya dengan para pemilik IUP. Pegang kata-kata saya baik-baik. Insyaallah saya tidak akan mengkhianati rakyat. Saya ada di pihak rakyat karena saya dipilih oleh rakyat,” ujarnya dengan suara bergetar.

“Sekali lagi, keputusan ini bukan karena takut pada demo. Ini semata-mata untuk melindungi Kota Palu dari potensi bencana akibat tambang. Soal solusi, itu urusan saya. Yang penting, daerah ini tetap aman," pungkas Gubernur.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved