Parimo Hari Ini

Monyet Endemik Makaka Tonkeana Konsumsi Sampah di Jalur Kebun Kopi Parimo

Makaka tonkeana kerap muncul di lokasi tersebut untuk menunggu makanan dari warga atau pengendara yang melintas

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
Makaka Tonkeana tampak meminum minuman kemasan dan mengais sisa makanan di tumpukan sampah, jalur kebun kopi Parigi Moutong, Minggu (23/6/2025) 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, A.H.Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Kawanan Monyet Endemik, Makaka Tonkeana terlihat mengais sampah dan meminum cairan kemasan di jalur kebun kopi Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Satwa endemik ini kini mulai bergantung pada limbah manusia yang berserakan di area jauh dari permukiman.

Baca juga: BPJS Kesehatan Gelar Lomba Karya Jurnalistik 2025, Hadirkan 5 Kategori Termasuk Kategori Istimewa

Pengamatan jurnalis TribunPalu.com pada Minggu (23/6/2025) menunjukkan sejumlah makaka muncul di pinggir jalan.

Seekor individu dewasa tampak memegang gelas plastik berisi minuman manis berwarna merah, sementara lainnya mendekat dan ikut mencicipi.

Di sekitar mereka tampak tumpukan sampah, seperti bungkus makanan, roti sisa, dan plastik bekas.

Makaka Tonkeana kerap muncul di lokasi tersebut untuk menunggu makanan dari warga atau pengendara yang melintas karena terbiasa diberi makan, mereka kini mulai menggantungkan kebutuhan makannya dari sisa konsumsi manusia yang dibuang di jalur tersebut.

Baca juga: Ketum Perbasi Morowali Apresiasi Komitmen Bupati Iksan Dukung Olahraga Basket

Fenomena ini telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Meskipun sudah dipasang spanduk larangan memberi makan satwa liar, peringatan itu tidak diindahkan.

Beberapa pengendara bahkan memperlambat laju kendaraan dan membuka kaca jendela saat melihat kawanan makaka.

Dalam dokumentasi lainnya, lebih dari selusin individu makaka terlihat menyebar di sepanjang bahu hingga badan jalan.

Mereka tampak santai duduk, berjalan, bahkan menyeberang tanpa takut kendaraan.

Kondisi ini membahayakan, sebab tidak jarang makaka tertabrak kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Basarnas Turunkan Personel Bantu Pencarian Korban Longsor di Gunung Desa Tirtanagaya Parimo

Minimnya rambu lalu lintas satwa dan kecepatan kendaraan yang tidak terkontrol membuat potensi kecelakaan semakin besar.

Beberapa bangkai makaka juga sempat ditemukan di sisi jalan dalam kondisi mengenaskan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved