Pemerintah AS Minta Warga di Seluruh Dunia Hati-hati Setelah Konflik dengan Iran
Bill Daly adalah mantan investigator FBI mengatakan warga Amerika rentan terhadap serangan siber dan aksi teroris dari pelaku tunggal.
TRIBUNPALU.COM - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) baru saja mengeluarkan peringatan kepada seluruh warga Amerika yang bepergian atau berada di luar negeri (di luar Amerika) agar 'waspada'.
Peringatan itu disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump menyerang tiga lokasi nuklir di Iran.
Baca juga: Polda Sulteng Gelar Olahraga Bersama dan Kegiatan Sosial Sambut Hari Bhayangkara ke-79
"Konflik antara Israel dan Iran telah mengakibatkan terganggunya perjalanan dan penutupan wilayah udara secara berkala di Timur Tengah," kata departemen itu dalam pemberitahuan di situs webnya sebagaimana dikutip, Senin (23/6/2025) dari Newsweek.
"Ada potensi demonstrasi terhadap warga negara AS dan kepentingan di luar negeri. Departemen Luar Negeri menyarankan warga negara AS di seluruh dunia untuk lebih berhati-hati."
Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengeluarkan Buletin Sistem Penasihat Terorisme Nasional yang memperingatkan bahwa "konflik Iran yang sedang berlangsung menyebabkan meningkatnya ancaman di Amerika Serikat."
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan di acara CBS News' Face the Nation.
"Kami akan mengenakan sanksi kepada Iran jika mereka menyerang personel Amerika, baik mereka melakukannya secara langsung atau melalui beberapa perwakilan yang mereka coba sembunyikan.
Baca juga: Netizen Ramai Usulkan Bawa Dimas Anggara ke Barak Militer usai Tampar Keisha Alvaro, Ini Respons KDM
Warga Amerika Rentan Diserang
Bill Daly adalah mantan investigator FBI mengatakan warga Amerika rentan terhadap serangan siber dan aksi teroris dari pelaku tunggal.
Dikutip dari Fox News, Senin (23/6/2025), Bill Daly serangan terhadap warga Amerika bisa terjadi dimana saja terutama di tempat umum.
Selain itu fasilitas umum di Amerika juga rawan dari serangan siber.
"Anda juga melihat hal-hal seperti pembangkit listrik, utilitas, jenis infrastruktur tersebut, yang jika mereka mampu mengerahkan upaya terkonsentrasi terhadap serangan siber, Anda dapat melemahkan jaringan listrik, dan jenis infrastruktur teknis lainnya," kata Daly.
Baca juga: Gencatan Senjata Israel dan Iran Resmi Dimulai, Harga Minyak Dunia Anjlok
"Kami tahu mereka telah mencari cara untuk mencoba masuk ke infrastruktur kami, atau mengendalikan sumber daya air atau sistem air atau [jaringan] listrik."
Daly mengatakan bahwa penyerang siber potensial dapat "menguasai infrastruktur internet" dan mematikan sistem yang penting bagi kehidupan sehari-hari warga Amerika.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Jadwal dan Cara Cek Pengusulan PPPK Paruh Waktu 2025 |
![]() |
---|
Zet Pakan Pimpin Rapat Pansus DPRD Kota Palu Bahas Perubahan APBD 2025 |
![]() |
---|
BKN Regional IV Kunjungi Kota Palu, Bahas Percepatan Penetapan NIP PPPK 2024 |
![]() |
---|
Pemkot Palu Dukung Kolaborasi Internasional Wujudkan Hunian Layak bagi Penyintas Bencana |
![]() |
---|
NGO Prancis Tawarkan Bantuan Pembangunan Hunian Tetap untuk Penyintas Bencana di Palu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.