Donggala Hari Ini

Antisipasi Konflik Keagamaan, Kepala Kemenag Donggala Ajak Ormas Keagamaan Tingkatkan Deteksi Dini

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara nasional yang dibagi ke dalam beberapa zona. Kabupaten Donggala termasuk zona 3.

Penulis: Misna Jayanti | Editor: Regina Goldie
MISNA/TRIBUNPALU.COM
FGD KEMENAG DONGGALA - Sebagai upaya menjaga keharmonisan antar umat beragama dan mendeteksi potensi konflik sosial bernuansa agama, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Donggala menggelar Focus Group Discussion (FGD). 

Laporan Wartawan TribunPalu, Misna Jayanti

TRIBUNPALU.COM, DONGGALA - Sebagai upaya menjaga keharmonisan antar umat beragama dan mendeteksi potensi konflik sosial bernuansa agama, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Donggala menggelar Focus Group Discussion (FGD).

FGD Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan ini dilaksanakan di Aula Kantor Kemenag Donggala, Kelurahan Gunung Bale, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara nasional yang dibagi ke dalam beberapa zona. Kabupaten Donggala termasuk zona 3 yang meliputi wilayah Sulawesi dan Kalimantan.

Baca juga: Polda Sulteng Catat 5.279 Pelanggaran Lalu Lintas 4 Hari Operasi Tinombala

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berbentuk dialog internal antarumat beragama, kali ini kegiatan dikemas dalam bentuk FGD untuk memperkuat komunikasi dan penyamaan persepsi.

Kepala Kemenag Donggala Haerolah Muh Arief mengatakan bahwa kegiatan ini melibatkan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) keagamaan Islam dan bertujuan untuk memperoleh informasi awal terkait potensi konflik internal umat beragama yang mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Donggala.

"Keterlibatan dari ormas-ormas keagamaan Islam pada hari ini untuk memberikan informasi awal tentang adanya potensi-potensi konflik interen beragama di wilayah kecamatannya masing-masing atau di wilayah tempat mereka bertugas," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa selama ini, kondisi kerukunan umat beragama di Kabupaten Donggala sangat terjaga. Bahkan dalam satu dekade terakhir, tidak pernah terjadi konflik bernuansa agama.

"Kerukunan umat beragama di Donggala selama ini bahkan satu dekade ini belum didapati konflik bernuansa agama. Artinya semuanya dalam satu pemahaman bahwa kerukunan itu adalah hal yang sangat penting dalam membangun sebuah daerah," jelas Haerolah.

Baca juga: Pelimpahan Kasus 109 Ton Pupuk Diduga Ilegal, Kejari Palu Siapkan Pelimpahan Ke PN Kelas IA PHI

Ia menyebut, FGD ini juga sejalan dengan misi pemerintah daerah untuk menciptakan masyarakat yang beriman dan bertakwa, sekaligus mendukung program nasional dalam penguatan moderasi beragama.

Lebih lanjut, Kepala Kemenag Donggala itu berharap melalui FGD tersebut tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga langkah konkret dalam mencegah konflik sosial yang bersumber dari perbedaan pemahaman keagamaan.

"Harapannya konflik-konflik interen itu tidak terjadi dan melalui FGD ini memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sebenarnya konflik interen agama itu tidak perlu dan bahkan kita harus hindari, serta meningkatkan pemahaman ormas keagamaan menjadi utuh dan komprehensif dalam hal pemahaman keagamaan," pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved