Parigi Moutong Hari Ini

Diskusi Tambang di Parigi Moutong Panas, Adu Mulut Pecah antara Peserta

Sejak awal, suasana diskusi sudah memanas karena sejumlah peserta menyampaikan pernyataan keras, terutama dari pihak yang menolak aktivitas tambang.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
DISKUSI TAMBANG - Adu mulut mewarnai diskusi tambang digelar di Waffle Box, Jl. Ir. Sutami, Kelurahan Kampal, Kecamatan Parigi, Sulawesi Tengah Jumat (1/8/2025) siang. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Adu mulut mewarnai diskusi tambang digelar di Waffle Box, Jl. Ir. Sutami, Kelurahan Kampal, Kecamatan Parigi, Sulawesi Tengah Jumat (1/8/2025) siang.

Diskusi itu dihadiri Wakil Bupati Parigi Moutong Abdul Sahid dan Anggota DPRD Muhammad Basuki.

Sejak awal, suasana diskusi sudah memanas karena sejumlah peserta menyampaikan pernyataan keras, terutama dari pihak yang menolak aktivitas tambang.

Sebagian peserta mendukung tambang asal dikelola secara legal dan memiliki izin resmi, khususnya Izin Pertambangan Rakyat (IPR).

Ketegangan memuncak saat Rifai Pakaya, warga pesisir pantai, menyampaikan keluhan terkait dampak buruk tambang terhadap nelayan.

Baca juga:
RSUD Undata Palu Sediakan Radioterapi, Peserta BPJS Tak Perlu ke Luar Daerah

Dia mengungkapkan, hampir semua foto udara itu tidak menampilkan tambang yang ditutup kembali setelah digali.

"Kalau butuh bukti, saya dan Pak Totong punya banyak,” ucap Rifai dalam forum.

Pernyataan itu memicu reaksi salah satu peserta yang mempertanyakan asal data tersebut. “Yang dari mana semua itu, Pak?” tanyanya.

Rifai menjawab, “Kayuboko ada, Buranga ada, Sausu juga ada.”

Peserta itu kembali bertanya apakah lokasi-lokasi tersebut masih aktif atau tidak.

Rifai menegaskan tambang di lokasi itu masih beroperasi.

“Enak sekali bapak bicara begitu karena bapak mengelola. Dampak ekonominya ke bapak. Bapak kapasitasnya apa di sini?” kata Rifai.

Baca juga: Beredar Rekaman CCTV Awal Kebakaran Pasar Masomba Palu, Api Muncul Saat Ditinggalkan Pria Baju Putih

Pria berbaju kuning itu berdiri, tampak ingin membantah.

Namun Rifai kembali menegaskan, “Bukan bapak yang harus menjawab, itu tugas Wakil Bupati.”

Perdebatan semakin memanas saat pria berbaju kuning itu membantah, “Tidak boleh begitu, bapak berbohong.”

“Bapak itu masyarakat biasa, bukan punya kapasitas,” kata Rifai.

“Saya juga masyarakat,” balas pria tersebut.

Melihat situasi semakin ricuh, seorang peserta meminta diskusi dibubarkan.

Baca juga: Bawa Sabu 3,06 Gram, Pelaku S di Donggala Terancam Penjara 20 Tahun

Bahkan ada peserta yang menyarankan agar forum sepakat menolak kebijakan penertiban IPR oleh pemerintah.

Penyelenggara akhirnya turun tangan dan meminta semua peserta kembali tenang.

Diskusi tersebut digelar untuk menjembatani komunikasi antara masyarakat dan pemerintah daerah terkait legalitas tambang di Kabupaten Parigi Moutong.

"Kami harap forum ini bisa jadi ruang dialog, bukan saling serang,” ujar perwakilan penyelenggara.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved