Ketua BKKBN Sulteng Sulteng Nilai Langkah Cepat Parigi Moutong Atasi Stunting Sangat Efektif

“Gizi yang cukup sejak awal itu investasi jangka panjang. Bisa meminimalisasi penyakit, meningkatkan daya pikir dan produktivitas di masa depan,” ucapnya.

BKKBN sendiri, lanjut Tenny, telah menyalurkan berbagai bentuk dukungan untuk mendukung program tersebut.

Baik melalui Dana Alokasi Non-fisik (DANFIS) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) BOKB.

Baca juga: Pemda Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem di Sulawesi Tengah

“Kami fasilitasi edukasi gizi, pendampingan, hingga pemanfaatan bahan lokal untuk menu sehat keluarga berisiko stunting melalui program DASHAT,” katanya.

Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), menurutnya, harus dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat desa dengan dukungan pemerintah desa dan kader.

Selain edukasi dan pembiasaan konsumsi makanan bergizi, pihaknya juga terus mendorong pemantauan gizi keluarga, khususnya di Kampung Keluarga Berkualitas.

“DAK fisik juga ada, tapi kegiatan hari ini pakai dana non-fisik. Kami ingin semuanya tepat sasaran,” ungkap Tenny.

Ia berharap, pengelolaan anggaran yang sudah disalurkan benar-benar dioptimalkan agar tidak sia-sia.

“Sayang kalau sudah dikasih dana, tapi tidak dimanfaatkan. Saya harap Wakil Bupati sebagai Ketua TPPS terus memantau pelaksanaannya,” tandasnya. (*)