Sulteng Hari Ini
Gubernur Anwar Hafid Akan Bangun Jalan Alternatif Sausu-Palolo dan Siniu-Pantoloan
Hal ini ia sampaikan di hadapan Ketum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII sekaligus Anggota VI BPK-RI Fathan Subchi.
Kekayaan mineral tambang Sulteng dari nikel misalnya, diakui gubernur sejatinya dapat meningkatkan kesejahteraan namun faktanya justru belum berdampak siginifikan bagi penurunan kemiskinan.
Hal ini tak lepas dari regulasi yang belum berpihak ke daerah penghasil yang lalu mendorong Gubernur Anwar Hafid berinovasi dengan menggali potensi PAD dari pajak-pajak daerah seperti pajak air permukaan dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor.
Misalnya untuk menggenjot PAD dari pajak air permukaan maka gubernur telah menetapkan Pergub Nomor 15 Tahun 2025 tentang Besaran Nilai Perolehan Air Permukaan sebagai payung untuk menaikkan besaran pajak yang signifikan bagi industri dan pertambangan.
Baca juga: Cek Tekanan Darah hingga Gula Darah, ASN Sulteng Jalani Pemeriksaan Gratis
Sementara dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor, Ia berharap dapat meniru Provinsi Kalimantan Timur yang berhasil menjadikan pajak ini sebagai penyumbang terbesar bagi PAD-nya.
Tak berhenti sampai di situ, Gubernur Anwar Hafid juga memaparkan potensi investatif yang dimiliki Sulteng.
Diantaranya dari sektor Perkebunan dengan komoditi kelapa dan durian yang kini sudah bisa diekspor langsung ke Tiongkok via Pelabuhan Pantoloan.
Lalu di sektor pertanian, Sulteng mendapatkan program cetak sawah baru sebesar 10 ribu hektar untuk mendukung visi kedaulatan pangan.
Sulteng juga berpeluang menjadi lumbung perikanan nasional karena memiliki potensi 4 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) serta perikanan darat seperti tambak udang di dua kabupaten potensial yakni Donggala dan Banggai.
Baca juga: Aksi Jaksa Merekam Nikita di Sidang Dianggap Langgar Aturan dan Etika
Lebih jauh lagi, Sulteng juga diproyeksikan menjadi ‘Koridor Timur Indonesia’ melalui pembangunan infrastruktur vital seperti pembangunan jalan Tambu-Kasimbar yang kelak menjadi jalur arteri logistik dari Indonesia Timur menuju IKN dan pulau-pulau lain di sebelah barat.
“Barang-barang dari timur tidak perlu lagi memutar di kepala Pulau Sulawesi,” ujar gubernur menyatakan dengan jalan Tambu-Kasimbar dapat menghemat hingga 40 kilometer perjalanan menuju IKN daripada harus memutari Sulawesi.
Atas gagasan-gagasan tersebut, Ketum IKA PMII Fathan Subchi mengapresiasi dan optimis akan terwujud di masa depan.
“Kita optimis Sulawesi Tengah bisa besar dan maju,” serunya di hadapan seluruh kader yang mengikuti muswil IKA PMII.
Lebih lanjut, ia juga memastikan komitmen BPK-RI untuk mengkaji secara komprehensif terhadap berbagai aturan di tingkat pusat perihal hak-hak daerah penghasil mineral tambang serta optimalisasi pajak-pajak dan retribusi daerah sebagaimana penyampaian gubernur tadi.
Petani Desa Bunta dan Tompira Gagal Panen, PT SEI Dituding Rusak Lingkungan Sungai Lampi |
![]() |
---|
Tak Punya Kantor Permanen, DLH Sulteng Miliki Pejabat Teras Paling Banyak di Pemprov |
![]() |
---|
Gubernur Sulteng Anwar Hafid Dukung Kolaborasi Ekonomi dan Kesehatan Pemkab Parimo |
![]() |
---|
BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan Disertai Angin Kencang hingga April 2026 |
![]() |
---|
Peringatan Harhubnas 2025, Anwar Hafid Dorong Inovasi dan Pelayanan Transportasi Lebih Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.