Digoda Jadi Kader PAN, Pakar Wanti-wanti ke Menkeu Purbaya: Citra Positif Bisa Hancur

Kabar ketertarikan Partai Amanat Nasional (PAN) terhadap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ditanggapi Pakar

Editor: Lisna Ali
(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
PAN LIRIK PURBAYA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025). Purbaya menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk masuk ke dunia politik. 

Ringkasan Berita:
  • Risiko penurunan citra jika Purbaya Yudhi Sadewa gabung partai
  • Purbaya Yudhi Sadewa dianggap magnet yang cocok untuk semua partai
  • PAN butuh Purbaya untuk perbaikan citra dan Pilpres 2029

TRIBUNPALU.COM - Kabar ketertarikan Partai Amanat Nasional (PAN) terhadap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ditanggapi Pakar komunikasi politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Kunto Adi Wibowo.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa PAN melirik Purbaya untuk dijadikan kader.

Wakil Ketua Umum DPP PAN, Eddy Soeparno, mengakui popularitas Purbaya yang tinggi.

Namun, Eddy Soeparno juga ragu apakah Purbaya mau diajak bergabung atau tidak.

PAN menilai Purbaya tidak memikirkan politik dan fokus pada tugas profesionalnya sebagai Menkeu.

"Kalau bicara kemungkinan PAN mengusung Pak Purbaya, tentu menarik. Tapi pertanyaannya, apakah beliau mau? Belum tentu juga," ujar Eddy.

“Saya belum melihat dan saya juga tidak melihat bahwa beliau ada maksud dan tujuan untuk lari ke politik. Saya kira beliau tetap akan berada di jalur keuangan yang mana merupakan konsentrasi beliau,” imbuhnya.

Baca juga: Siapa Prof Karim Suryadi? Sosok yang Minta Menkeu Purbaya Rem Gaya Ceplas-ceplos

Purbaya sendiri telah menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk masuk ke dunia politik.

"Saya nggak tertarik politik," ucap Purbaya saat dikonfirmasi perihal kabar ada parpol yang menginginkannya untuk bergabung, Rabu (29/10/2025).

Terkait hal ini, pakar Kunto Adi Wibowo memberikan peringatan keras.

Kunto mengatakan, jika Purbaya bersedia gabung parpol, popularitasnya akan menurun.

Citra yang sudah dibangun Purbaya sejak awal menjabat akan terancam.

"Satu hal kalau menurut saya yang harus hati-hati juga, ketika Pak Purbaya kemudian dipinang oleh partai politik dan dia mau, sangat mungkin semua citra yang sudah dibangun oleh Pak Purbaya dalam 1 bulan ini akan turun," papar Kunto, Jumat (31/10/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Karena orang akhirnya oh ternyata hanya untuk kepentingan politik, ini pun juga akan rugikan partai politiknya," tambahnya.

Publik bisa saja menilai semua hal yang dilakukan Purbaya hanya demi politik, bukan rakyat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved