Berita Viral
Demi Pesan Ibu, Kakak Adik di Kendal Bertahan Tanpa Makan di Samping Jenazah, Ditemukan Lemas
Kisah pilu menimpa kakak beradik Putri Setya Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (19).
TRIBUNPALU.COM - Kisah pilu menimpa kakak beradik Putri Setya Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (19).
Keduanya ditemukan dalam kondisi lemah dan dehidrasi.
Mereka ditemukan menunggui jenazah ibu mereka, Setyaningsih (51).
Kakak beradik ini merupakan warga di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah tepatnya di Dusun Songopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja.
Ibu mereka telah meninggal dunia sejak lama.
Yang tragis, kakak beradik tidak makan selama 28 hari.
Mereka hanya bertahan hidup dengan meminum air putih.
Ini dilakukan demi menuruti pesan terakhir sang ibu.
Baca juga: Satgas PKH Temukan 62,15 Hektare Lahan Tambang Tanpa Izin di Kawasan Hutan
Ibunya berpesan agar mereka tidak merepotkan tetangga.
“Ibu tidak ingin merepotkan tetangga. Pesan itu, kami pegang. Saya dan adik, tidak memberi tahu tetangga,” kata Putri.
Putri mengaku mulai tidak makan sejak 4 Oktober 2025.
Kala itu, ibunya mulai jatuh sakit parah.
Setyaningsih kemudian meninggal pada 13 Oktober 2025.
Pesan ibunya dipegang teguh oleh Putri dan Intan.
Mereka tidak memberi tahu tetangga tentang kematian ibu mereka.
Setelah ibu meninggal, Putri menutup rapat rumah mereka.
Mereka tidak keluar rumah untuk membeli makanan.
Keduanya hanya minum air sumur yang telah direbus.
Kisah ini terungkap pada Sabtu, 1 November 2025.
Tetangga curiga karena mencium bau tidak sedap dari rumah.
Baca juga: HUT ke-27, Honda Anugerah Perdana Wujudkan Sinergi Bagi Negeri Lewat AP Peduli
Mereka juga melihat banyak lalat di jendela rumah tersebut.
Pintu rumah ditemukan terkunci dan diganjal kursi.
Tetangga akhirnya mendobrak masuk ke dalam rumah.
Pada hari itu, sudah 28 hari mereka berpuasa makan.
“Setelah itu, kami dibawa ke rumah sakit. Saya tidak tahu selanjutnya,” ujar Putri.
Putri bercerita, keluarga pindah dari Semarang ke Boja pada 2019 setelah ayahnya meninggal pada 2017.
Mereka hidup dari uang pesangon ayah yang dulu bekerja di perkebunan sawit di Kalimantan.
Dokter RS Muhammadiyah Boja, Arfa Bima F, mengatakan kondisi Putri dan Intan perlahan membaik setelah masuk dalam keadaan sangat lemah.
“Kedua pasien lemas. Tapi hasil dari pemeriksaan, untuk gula normal. Namun kondisinya lemes, dehidrasi,” ujar Arfa.
Secara psikis, keduanya masih menunjukkan gangguan dan jawaban yang berubah-ubah.
Karena tidak tersedia psikiater di RS tersebut, keduanya akan dikonsultasikan ke psikiater RS Muhammadiyah lainnya.
Baca juga: Motif 5 Pelaku Pukuli Musafir Niat Tidur di Masjid Agung Sibolga, Terkuak Kronologi Korban Tewas
“Perkembangan sudah ada perbaikan… Psikisnya masih diawasi,” lanjutnya.
Kepala Desa Bebengan, Wastoni, menyebut keluarga tersebut tergolong mampu dan dikenal aktif di masyarakat.
Tetangga mulai curiga setelah mencium bau menyengat dan melihat banyak lalat di jendela rumah.
“Pintunya dikunci dan diganjal dengan kursi,” ujar Wastoni.
Tetangga kemudian memandikan jenazah, mengurus pemakaman, sementara kedua anak dibawa ke rumah sakit.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari (Mbak Tika), menyebut Putri dan Intan sebagai anak berbakti yang memegang pesan ibunya hingga akhir.
Baca juga: Dari Pokir ke Aksi Nyata, Alia Idrus dan Pemda Sigi Bangun Harapan Baru di SDN Inpres Tomado
“Sampai ibunya meninggal, mereka tungguin karena tidak mau merepotkan tetangga,” ujarnya.
Ia telah memerintahkan Dinas Sosial Kendal untuk menangani keduanya, termasuk memberikan pelatihan keterampilan agar bisa mandiri.
“Nanti akan dititipkan ke Panti Margi Utomo… Di situ akan diberi keterampilan kerja,” kata Mbak Tika.
Setelah pelatihan, Pemkab akan memberi peralatan kerja agar mereka bisa bekerja dari rumah.
Mbak Tika juga berpesan agar setelah pulih, keduanya mau berinteraksi dan meminta bantuan tetangga jika mengalami kesulitan.
Biaya perawatan keduanya ditanggung BPJS yang kini telah diaktifkan kembali.
“Semoga nanti bisa lebih baik,” ujarnya.
(Tribun Medan/ Tribun Jatim/ bangkapos.com)
| Melda Safitri Dituding Pura-pura Miskin Gegara Behel, Shella Saukia Bongkar Fakta: Itu Behel Gaya |
|
|---|
| Pekerjaan JS Dulu Sebelum Jadi PPPK, Dari Nelayan Hingga Kuli, Kini Tega Ceraikan Melda Safitri |
|
|---|
| Modus Menantu di Bogor, Bayar Pria Rekayasa Maling, Gasak Harta Mertua yang Tengah Umrah |
|
|---|
| Ternyata Ini Dua Alasan Utama JS Mantap Ceraikan Melda Safitri Jelang Pelantikan PPPK |
|
|---|
| SOSOK Pria di Pati Tewas di Kamar Penuh Sampah, Tetangga Sebut 8 Tahun Tak Pernah Keluar Rumah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/kaka-adik-tak-makan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.