Berita Viral 

Geramnya Anak Menkeu Purbaya Pergoki Pegawai Pajak Main Meme Coin, Yudo Sadewa: Kurang Ajar

Yudo Sadewa, putra Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, meluapkan emosinya di media sosial.

Editor: Lisna Ali
(Sumber: TikTok/yudosadewa)
ANAK MENKEU - Yudo Sadewa, putra Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, meluapkan emosinya di media sosial gegara aksi seorang pegawai pajak bermain meme coin. 
Ringkasan Berita:
  • Yudo Sadewa, membongkar aksi seorang pegawai pajak yang kedapatan bermain meme coin
  • Yudo Sadewa meluapkan emosinya, menyebut tindakan tersebut kurang pantas dan mencoreng citra negara.
  • Yudo menilai aktivitas tersebut sama saja dengan berjudi

TRIBUNPALU.COM - Yudo Sadewa, putra Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, meluapkan emosinya di media sosial.

Hal itu dipicu oleh aksi seorang pegawai pajak bermain meme coin, jenis mata uang kripto yang sangat berisiko.

Oknum tersebut juga diduga terlibat dalam aktivitas rug pull.

Rug pull adalah skema penipuan yang dikenal kontroversial di dunia aset kripto.

Unggahan Yudo itu langsung menarik perhatian publik dan menjadi viral.

Akun komunitas kripto @cryptowaveid turut membagikan kembali postingannya.

Dalam keterangan yang ia tulis, Yudo tampak sangat geram dan kecewa.

Baca juga: Viral Lagi! Anak Menkeu Purbaya Bocorkan Hitungan Siklus Krisis Dunia: Siap-Siap Hadapi 2027

Ia menilai tindakan pegawai itu sangat tidak profesional.

Pegawai tersebut bermain dengan aset digital berisiko di waktu seharusnya bekerja melayani masyarakat.

“Ini sih udah kurang ajar banget,” tulis Yudo dalam keterangannya yang bernada tegas dan penuh kekesalan.

Menurut Yudo, perilaku semacam itu mencoreng citra aparatur negara.

Pegawai pajak, katanya, seharusnya menunjukkan tanggung jawab moral yang tinggi.

Mereka mengelola dana dan kepercayaan rakyat, bukan malah berspekulasi.

Yudo menyatakan tidak akan mentolerir perilaku spekulatif di sektor keuangan negara.

“Emang dia nggak tahu anaknya Kemenkeu main meme coin? Kalau pegawai pajak main saya pecat, tapi kalau masyarakat sipil silakan. Tidak ada degen di pajak dan cukai,” ujar Yudo.

Yudo juga menyoroti risiko meme coin yang rawan rug pull.

 Ia menyamakan aktivitas tersebut sebagai tindakan berjudi.

“Main meme coin itu rawan rug pull. Anda sedang berjudi dengan meme coin,” imbuhnya.

Keterlibatan pegawai pajak dinilai Yudo sama dengan berjudi menggunakan uang dan kepercayaan publik.

Pernyataan ini menjadi peringatan keras bagi seluruh ASN di sektor strategis.

Yudo menyerukan agar aparatur publik menjadi teladan dalam menjaga profesionalitas dan transparansi.

Baca juga: Dibalik Postingan Viral, Anak Purbaya Yudhi Sadewa Ternyata Junior Sri Mulyani di UI

Sebelumnya, Yudo Sebut Akan Ada Krisis Ekonomi Besar

Dalam unggahan terbarunya, Yudo dengan tegas menyebut bahwa Indonesia akan dilanda krisis besar dalam dua tahun ke depan. Ia pun memperingatkan masyarakat agar mulai bersiap sejak sekarang.

Menurut Yudo, cara terbaik menghadapi situasi itu adalah dengan berinvestasi sejak dini, supaya masyarakat tidak terpuruk ketika badai ekonomi datang.

Unggahan tersebut langsung memicu diskusi hangat di berbagai platform. Banyak yang menilai pandangannya menarik, apalagi ini bukan pertama kalinya Yudo membuat pernyataan yang ramai diperbincangkan.

Sebelumnya, Yudo pernah jadi pusat perhatian setelah menyinggung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dalam salah satu unggahannya, ia bahkan menulis hal yang cukup kontroversial.

“Alhamdulillah ayahku menyingkirkan Agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri,” tulis Yudo dengan nada bangga setelah Purbaya resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan.

Pernyataan itu sempat menuai pro dan kontra. Meski begitu, Yudo tampak tidak gentar menghadapi berbagai komentar dari publik.

Kini, ia kembali aktif di media sosial. Kali ini, Yudo menyoroti siklus krisis ekonomi di Indonesia.

Dalam video yang diunggah ke akun TikTok-nya, ia menjelaskan bahwa krisis ekonomi datang secara berkala.

“Gua pengin kasih tau ke kalian semua yah, bahwa setiap 7, 8, hingga 10 tahun sekali pasti ada krisis,” ujarnya meyakinkan para pengikutnya.
Yudo kemudian mencoba menghitung pola tersebut berdasarkan peristiwa besar yang pernah terjadi.

Menurutnya, krisis besar pertama terjadi pada tahun 2000 yang dikenal dengan istilah dot com bubble.

“Krisi tahun 2000 itu dot com double,” katanya sambil menjelaskan bahwa peristiwa itu berdampak luas terhadap pasar global.
Delapan tahun kemudian, kata Yudo, Indonesia kembali diguncang krisis perumahan yang terjadi sekitar tahun 2008 hingga 2010.

“2008, 8 tahun, ada yang namanya krisis perumahan sampai 2010,” ujar Yudo.

Ia juga menambahkan bahwa setelah periode itu, Indonesia sempat menikmati masa stabil selama satu dekade penuh.

Baca juga: Pelaku Asusila Digerebek Warga saat Beraksi di Kebun Kelapa Desa Olaya Parigi Moutong

“2010 sampai 2020, 10 tahun gak ada krisis,” katanya menggambarkan kondisi ekonomi yang relatif tenang.
Namun, ketenangan itu tak bertahan lama. Menurut Yudo, pada tahun 2020 dunia, termasuk Indonesia, kembali diguncang pandemi Covid-19 yang memukul semua sektor.

“2020 ada pandemi virus corona, krisi lagi, sampai 2022,” katanya menutup analisisnya.

Dari pola itu, Yudo memperkirakan krisis berikutnya akan datang sekitar dua tahun lagi, sehingga masyarakat perlu bersiap sejak sekarang.

Prediksi tersebut membuat banyak warganet mulai memperhatikan pandangannya sebagai ekonom muda yang juga anak seorang menteri.

Bagi Yudo, peringatannya bukan untuk menakut-nakuti, tetapi sebagai ajakan agar masyarakat lebih sadar pentingnya perencanaan keuangan dan investasi yang cerdas demi menghadapi masa depan yang tidak pasti.

(TribunNewsmaker.com/TribunnewsBogor/Bangkapos.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved