Jawab Isu Pemakzulan, PBNU Tegaskan Gus Yahya Tetap Jabat Ketua Umum

Kabar pemakzulan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, ramai diperbincangkan.

Editor: Lisna Ali
(KOMPAS.com/HARYANTI PUSPA SARI)
ISU PEMAKZULAN - Kabar pemakzulan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, ramai diperbincangkan. 

Silaturahmi tersebut digelar di Kantor PBNU, Jakarta, pada Senin, (24/11/2025).

KH Akhmad Said Asrori menegaskan tidak ada proses pemakzulan maupun desakan pengunduran diri terhadap Ketua Umum PBNU Gus Yahya

"Tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri, semua sepakat begitu," kata Said dalam jumpa pers. 

Said Asrori menyatakan bahwa seluruh kiai dan alim ulama sepakat agar kepengurusan PBNU tetap berjalan.

"Sepakat kepengurusan PBNU harus selesai sampai satu periode yang Muktamarnya kurang lebih satu tahun lagi," ujarnya. 

Menurutnya, kepengurusan harus tuntas hingga akhir masa jabatan, yakni sampai Muktamar yang diperkirakan kurang lebih satu tahun lagi.

Said Asrori juga menekankan tidak ada bentuk paksaan pengunduran diri kepada siapa pun dalam jajaran PBNU.

Ia mengajak seluruh pihak di lingkungan PBNU untuk menjaga kekhidmatan organisasi dengan memperbanyak tafakur dan mujahadah.

"Bersama-sama bertafakur, bermujahadah, selalu memohon pertolongan demi kebaikan semuanya di antara kita semua. Itu yang paling pokok," tegasnya. 

Said Asrori menutup dengan penegasan bahwa seluruh pengurusan harian PBNU, mulai Rais Aam sampai Ketua Umum dan jajaran, akan sempurna hingga Muktamar yang akan datang.

Baca juga: Aktivis Rahmat Dadai Soroti LHP BPK Tojo Una-Una, Desak Transparansi Tindak Lanjut

Gus Yahya Menolak Mundur

Gus Yahya secara tegas mengatakan penolakan untuk mundur.

Hal itu diucapkan dengan alasan mendapat mandat dari peserta muktamar untuk memimpin PBNU sebagai ketua tanfidziyah selama 5 tahun sejak Muktamar NU ke-34 pada 2021 di Provinsi Lampung.

"Saya mendapat mandat 5 tahun memimpin NU, karena itu akan saya jalani selama 5 tahun, insya Allah saya sanggup," kata dia.

Mengenai kehadiran akademisi Amerika Serikat, Peter Berkowitz, yang dikenal pro-zionis,

Yahya pada 28 Agustus 2025 meminta maaf kepada publik atas hadirnya narasumber tersebut.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved