Palu Hari Ini
Harga Beras di Kota Palu Masih Bervariasi, Tertinggi Sentuh Rp16 Ribu per Kilogram
Tercatat Jumat (22/08/2025) mencatat harga berkisar antara Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per kilogram.
TRIBUNPALU.COM, PALU – Harga beras di sejumlah distributor kawasan Pasar Masomba, Kota Palu, masih menunjukkan variasi.
Hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Satgas Pangan Kota Palu, Jumat (22/08/2025) mencatat harga berkisar antara Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per kilogram.
Sidak dilakukan ke beberapa toko dan kios beras, seperti Toko Halimah di Jalan Tanjung Satu, Kios Sinar, dan Kios Sagena di Jl Tanjung Dako, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.
Harga beras bervariasi mulai Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram merupakan harga pasaran terbaru.
Namun, masih ditemukan stok lama dijual dengan harga Rp16 ribu per kilogram.
Baca juga: Nikita Mirzani Kembali Sindir Reza Gladys, Ungkit Kulit Abu-abu di Persidangan
“Masih ada yang harga Rp16 ribu, itu stok lama,” ungkap Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palu, Rahmad Mustafa.
Selain beras, sidak juga mencatat harga kebutuhan pokok lainnya.
Harga bawang merah masih cukup tinggi, berkisar Rp50 ribu – Rp55 ribu per kilogram, sedangkan harga tomat justru turun ke angka Rp5 ribu per kilogram.
Setelah dari Pasar Masomba, rombongan melanjutkan kunjungan ke Gudang Bulog di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Dari hasil pengecekan, stok beras Bulog dinyatakan masih aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dalam waktu dekat.
Baca juga: Anggota DPRD Sulteng Soroti Ketidakadilan DBH, Minta Pemerintah Pusat Bersikap Proporsional
Sidak ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan menjelang akhir bulan Agustus 2025.
Pemerintah mengimbau pedagang untuk menjaga kewajaran harga dan tidak melakukan penimbunan.
Dampak Harga Beras Naik di Masyarakat
Kenaikan harga beras memiliki dampak langsung yang serius bagi masyarakat, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Beras adalah kebutuhan pokok, sehingga kenaikan harganya akan mengurangi daya beli masyarakat secara keseluruhan.
Hal ini dapat memicu penurunan tingkat gizi, terutama untuk kelompok masyarakat rentan yang tidak menerima bantuan sosial.
Baca juga: Cara Cek Status Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025
Upaya Pemerintah
Untuk mengatasi kenaikan harga ini, pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, telah melakukan berbagai upaya:
Penyaluran Beras SPHP: Perum Bulog gencar menyalurkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar tradisional dan ritel modern untuk menjaga stabilitas harga.
Bantuan Pangan: Pemerintah menyalurkan bantuan beras gratis kepada jutaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk meringankan beban ekonomi mereka.
Gerakan Pangan Murah: Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan pemerintah kota/kabupaten juga secara aktif menggelar pasar murah atau gerakan pangan murah dengan harga subsidi untuk membantu masyarakat mendapatkan beras dan bahan pokok lainnya dengan harga terjangkau.
Koordinasi dengan Stakeholder: Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Bulog dan instansi terkait untuk memastikan distribusi beras berjalan lancar dan mencegah adanya penimbunan.(*)
RSUD Anutapura Palu Catat 117 Kasus Viral Infection dan 105 Kasus ISPA dalam Dua Bulan Terakhir |
![]() |
---|
Balai Karantina Sulteng Gelar Pasar Murah Dan Cek Kesehatan Gratis Peringati 148 Tahun |
![]() |
---|
Satpol PP Provinsi Sulteng Bersama TNI–Polri Singkirkan Pohon Tumbang Kota Palu |
![]() |
---|
RSUD Undata Palu Isi Ulang 115 Tabung APAR Secara Bertahap |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat di PT Loan Palu, Diduga Berasal dari Kapal Karam Eks Tsunami 2018 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.