DEMO SEPTEMBER DI PALU
Polda Sulteng Apresiasi Gubernur dan Wali Kota Palu Tangani Massa Aksi
Aksi tersebut berlangsung di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Jalan Samratulangi, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.
Penulis: Ismet Togean 20 | Editor: Fadhila Amalia
Penghentian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.
Penolakan terhadap undang-undang atau kebijakan yang dianggap merugikan pekerja, termasuk UU Cipta Kerja.
Keadilan Sosial dan Penegakan Hukum: Demonstrasi juga dipicu oleh tuntutan terhadap penegakan hukum yang lebih adil dan transparan.
Kasus-kasus dugaan korupsi, kekerasan oleh aparat, serta ketidakadilan dalam proses peradilan menjadi isu yang sering diangkat oleh para demonstran.
Kebijakan Pemerintah yang Kontroversial: Berbagai kebijakan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang dianggap merugikan masyarakat sering kali menjadi alasan utama demo.
Contohnya termasuk rencana revisi UU Minerba atau kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan dan reforma agraria.
Kronologi dan Dampak
Aktor Aksi: Demonstrasi ini didominasi oleh mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil yang bersatu menyuarakan aspirasi.
Mereka melakukan aksi damai di berbagai lokasi strategis, seperti depan Gedung DPR/MPR, kantor-kantor pemerintahan, dan jalan-jalan utama.
Perkembangan: Awalnya, aksi demonstrasi sering kali berlangsung damai dengan orasi dan pembentangan spanduk.
Namun, dalam beberapa kasus, terjadi kericuhan dan bentrokan dengan aparat keamanan.
Hal ini seringkali berawal dari provokasi atau ketegangan yang meningkat, yang berujung pada pelemparan batu, pembakaran, dan penggunaan gas air mata atau water cannon oleh polisi.
Dampak: Kerusuhan yang terjadi telah menyebabkan kerusakan fasilitas umum, seperti pembakaran gedung DPRD di beberapa daerah.
Selain itu, korban jiwa dan luka-luka juga dilaporkan, termasuk dari pihak demonstran, aparat keamanan, maupun jurnalis. Akibatnya, beberapa layanan publik seperti transportasi KRL dan jalan tol sempat terganggu.
Demonstrasi ini menjadi cerminan dari akumulasi kekecewaan dan kemarahan publik terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.
Para pengamat politik dan tokoh masyarakat, termasuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menilai bahwa aksi protes ini adalah akibat dari komunikasi yang buruk antara pemerintah, DPR, dan rakyat.
Mereka menekankan pentingnya pemerintah dan lembaga legislatif untuk berbenah dan mendengarkan aspirasi masyarakat.(*)
Polda Sulawesi Tengah
AKBP Sugeng Lestari
DPRD Sulawesi Tengah
Hadianto Rasyid
Gubernur Sulteng
Anwar Hafid
Kelurahan Besusu Tengah
Kecamatan Palu Timur
Kapolresta Palu Apresiasi Aksi Damai Mahasiswa dan Masyarakat: Cermin Kedewasaan Berdemokrasi |
![]() |
---|
Pimpin Pengamanan Demonstrasi di DPRD, Wakapolda Sulteng Teraktir Pengunjuk Rasa |
![]() |
---|
Unjuk Rasa di Kota Palu Berlangsung Damai, Gubernur Sulteng Apresiasi Mahasiswa |
![]() |
---|
Duduk Merumput Bareng Demonstran, DPRD Sulteng Janji Bakal Teruskan Tuntutan Hingga ke Pusat |
![]() |
---|
Aksi Demo Jilid II di Kota Palu Diwarnai Kepedulian: Pemuda Pungut Sampah Usai Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.