Longsor terjadi sekitar pukul 07.15 WITA setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak malam hingga pagi hari.
Kepala BPBD Parigi Moutong, Rivai, mengatakan kerusakan jembatan berdampak langsung terhadap aktivitas warga.
Banyak kasus perkawinan anak mungkin belum terdata, sehingga jumlah sebenarnya lebih tinggi.
Rinciannya, 23 kasus kekerasan fisik, 1 kasus kekerasan psikis, dan 105 kasus Kekerasan Seksual.
Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, yakni Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per sak.
Ia menilai kondisi ini terjadi akibat pembiaran pemerintah daerah terhadap aktivitas pertambangan.
Jumlah anak di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, saat ini mencapai 155.465 jiwa.
Ketua TKK Lobu Mandiri, Rulianti, mengatakan ada sembilan kebun Dasawisma yang terbentuk di tiga dusun desa tersebut.
Salah satu fokusnya adalah memastikan setiap keluarga mendapat edukasi tentang gizi dan pola makan sehat.
Ia menuturkan, jalur yang bisa dilalui kendaraan hanya menyisakan satu sisi, sehingga dibuka secara bergantian.
Air sungai meluap ke permukiman warga setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.
Hestiwati Nanga menyiapkan menu tradisional berbahan pangan lokal, seperti nike uta galo-galo dan sayur nike.
Material longsor menutup penuh badan jalan hingga menimbun tiga unit mobil dan tiga sepeda motor yang sedang melintas.
Tim gabungan berhasil mengevakuasi seluruh kendaraan yang tertimbun longsor di jalur Kebun Kopi, Km 9 Desa Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara
Informasi awal menyebutkan terdapat sekitar empat unit mobil dan lima unit sepeda motor yang tertimbun material longsor.
Abdul Rajab menjelaskan alasan nonaktif sementara terkait penjemputan ompreng yang tidak tertata rapi di sekolah.
Kepala SDN 3 Parigi, Yenni Trisna, menjelaskan bahwa penghentian itu disampaikan secara lisan oleh penyedia, tanpa pemberitahuan tertulis.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Parimo.
Kegiatan ini berlangsung 10–13 September 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional dan Hari Literasi Internasional.
Peserta berasal dari jenjang SD, SMP, hingga guru yang ikut ambil bagian dalam lomba-lomba yang disiapkan panitia.