PDIP Sulteng

Ketua Komisi III DPRD Banggai Desak PLN UP3 Luwuk Transparan Soal Pemadaman

Komisi III DPRD Luwuk akhirnya memanggil PLN UP3 Luwuk, Selasa (19/8/2025). 

Editor: Regina Goldie
ALISAN/TRIBUNPALU.COM
Ketua Komisi III DPRD Banggai, Suprapto meminta PLN UP3 Luwuk menghindari pemadaman di luar jadwal. 

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Ketua Komisi III DPRD Banggai, Suprapto meminta PLN UP3 Luwuk menghindari pemadaman di luar jadwal.

Rapat dengar pendapat yang membahas Pemadaman Listrik bergilir.

Komisi III DPRD Luwuk akhirnya memanggil PLN UP3 Luwuk, Selasa (19/8/2025). 

"Luwuk tidak terlalu kondusif," ujar Ketua Komisi III sekaligus Legislator PDIP DPRD Banggai, Suprapto

Dalam rekomendasi, wakil rakyat meminta pemadaman dilakukan sekali seminggu selama enam jam.

Baca juga: Pengedar Sabu di Desa Balukang II Sojol Diringkus Polres Donggala

"Jadwal Pemadaman Listrik disampaikan secara tertulis kepada pemerintah daerah, kecamatan, dan desa," tegas Suprapto.

Apabila terjadi, Suprapto meminta disampailan secara lisan kepada pemangku kepentingan terkait.

Selama ini, PLN UP3 Luwuk hanya mengumumkan pemadaman listrik melalui Facebook. 

Mulai dari lokasi sampai penyebab pemadaman listrik mendadak. 

Dalam pertemuan ini juga terungkap listrik di Bangai defisit.

DPRD Banggai meminta agar melibatkan dunia usaha untuk menyerap listrik. 

"Kami akan koordinasi dan konsultasi ke PLN Suluttenggo terkait seringnya terjadi pemadaman," katanya.

Di Manado, Komisi III akan menyampaikan usulan penambahan tiang listrik.

Rapat dengar pendapat menghadirkan Bagian Sumber Daya Alam Setda Banggai dan pemerintah Kecamatan Luwuk Selatan.

Baca juga: Dukung Program PLN, Bupati Morowali Target Listrik Merata di Tahun 2027

Penyebab Pemadaman Listrik

Pemadaman yang kerap terjadi di wilayah seperti Batui bagian dari Kabupaten Banggai dipicu beberapa kendala teknis yang belum tertangani secara optimal. 

Meskipun pemadaman berlangsung secara acak, baik siang maupun malam, hal ini menurunkan kualitas pelayanan dan menimbulkan risiko kerusakan perangkat elektronik bagi warga.

Salah satu penyebab utama adalah kebutuhan akan pembangkit lokal yang belum selesai diwujudkan.

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 40 MW di Desa Nonong (Batui) sempat dicanangkan sejak 2018, namun hingga sekarang belum terealisasi. 

Padahal, kapasitas pembangkit saat ini hanya sekitar 28,3 MW, sementara beban puncaknya mencapai 25,8 MW, membuat margin cadangan jadi sangat kecil dan rawan terjadi gangguan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved