Palu Hari Ini

Praktisi Hukum Tanggapi Keras Dugaan Pungli di SMKN 2 Palu

Nominalnya bervariasi, dari ratusan ribu rupiah hingga mendekati Rp1 juta.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Dugaan pungutan liar (pungli) dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMKN 2 Palu terus bergulir. 

Bukan hanya dengan imbauan, tetapi dengan langkah nyata, termasuk mencopot siapa pun yang terlibat.

“Tidak ada alasan, tidak ada kompromi. Oknum yang terbukti meminta atau menerima uang maupun konsumsi dari orang tua siswa harus segera dicopot,” tegasnya.

Selain sanksi administratif, ia menilai kasus pungli di sekolah juga berpotensi masuk ranah pidana. 

Aparat penegak hukum diminta tidak ragu turun tangan bila ada bukti yang cukup.

“Ini bukan sekadar pelanggaran disiplin, tapi bisa menjadi tindak pidana. Penegakan hukum penting untuk memulihkan marwah pendidikan kita,” tutup Vebry.

Baca juga: Hanya 10 dari 35 Anggota DPRD Banggai Sulteng Temui Massa Aksi

SMKN 2 PALU 

SMK Negeri 2 Palu adalah salah satu sekolah menengah kejuruan terkemuka yang berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Sekolah ini berlokasi di Jalan Setia Budi Nomor 58, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur.

Berdiri sejak tanggal 8 Mei 1966, SMKN 2 Palu berada di bawah naungan Pemerintah Daerah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Saat ini, sekolah tersebut memiliki akreditasi A berdasarkan keputusan yang dikeluarkan pada tanggal 15 Januari 2019.

SMKN 2 Palu dikenal memiliki jumlah siswa yang cukup besar, mencapai sekitar 1.400 lebih siswa, dengan didukung oleh lebih dari 100 orang tenaga pendidik dan kependidikan.

Baca juga: DPRD Donggala Buka Masa Sidang III, Bupati Tekankan Evaluasi dan Arah Baru Pembangunan

Sekolah ini menempati lahan seluas hampir 12 ribu meter persegi dan memiliki fasilitas pendidikan yang memadai, termasuk ruang kelas yang baik, akses listrik dari PLN, dan dukungan jaringan internet.

Di lingkungan pendidikan vokasi, SMKN 2 Palu menonjol karena aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra industri dan lembaga pemerintah. Siswa-siswinya didorong untuk siap menghadapi dunia kerja melalui program magang, pelatihan, serta kegiatan pengembangan keterampilan.

Salah satu contohnya adalah program persiapan magang ke Jepang, kunjungan ke instansi pemerintahan seperti Kemenkum, serta layanan pembuatan KTP digital langsung di sekolah.

Sekolah ini juga rutin mengadakan kegiatan seperti jalan santai, bakti sosial, dan perayaan ulang tahun sekolah yang melibatkan seluruh warga sekolah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved