Disdik Sulteng Tanggapi Aduan Fasilitas di SMAN 5 Palu, Dapodik Jadi Kendala Utama

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Selain soal Dana BOS, demo siswa SMAN 5 Palu juga menyinggung persoalan sarana dan prasarana sekolah, mulai dari laboratorium hingga ruang kelas yang dinilai tidak memadai.

Menanggapi hal itu, Kabid Pembinaan SMA Disdik Sulteng, Yunus H Yahya, menekankan bahwa pemenuhan fasilitas pendidikan sangat bergantung pada data pokok pendidikan (Dapodik).

“Terkait sarana dan prasarana, kita ingin pastikan dulu terkait Dapodiknya, karena pengambilan keputusan itu berdasarkan Dapodik,” ujar Yunus saat ditemui, Selasa (16/9/2025) petang.

Ia menjelaskan, satuan pendidikan atau sekolah harus memaksimalkan fasilitas yang ada sembari mencari peluang bantuan sarana dan prasarana sesuai aturan yang berlaku. 

Baca juga: Hasil Mediasi Demo Siswa SMAN 5 Palu, Disdik Akui Ada Miskomunikasi Soal Dana BOS

“Sebenarnya pihak sekolah harus memaksimalkan yang ada dulu, lalu memastikan peluang untuk mendapatkan bantuan sarana prasarana. Ada sendiri aturan-aturannya,” jelasnya.

Yunus mengakui, permasalahan Dapodik memang kerap muncul di banyak sekolah. 

Ia juga mengatakan Disdik Sulteng sudah membuat solusi terkait permasalahan Dapodik.

“Sering sekali satuan pendidikan bermasalah di Dapodik. Itu sebabnya sudah ada langkah yang kami lakukan. Dari 328 sekolah, semua datanya sudah kami minta, sekolah kirim ke kami, lalu kami langsung follow up ke Dapodik,” tegasnya.

Perlu diketahui, Dapodik digunakan untuk mengumpulkan data pendidikan dari semua satuan pendidikan, meliputi daa peserta didik, guru, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta data kurikulum.(*)